Banser Datangi Pemkab Pasuruan, Tak Terima Gambar Wajah Gus Irsyad Dicoret

28 Februari 2024 19:07 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ratusan anggota Banser datangi kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan protes setelah adanya gelas 'Kopi Kapiten' bergambar wajah mantan Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf dicoret-coret, Rabu (28/2/2024). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ratusan anggota Banser datangi kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan protes setelah adanya gelas 'Kopi Kapiten' bergambar wajah mantan Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf dicoret-coret, Rabu (28/2/2024). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Anggota Banser mendatangi kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan pada Rabu (28/2). Mereka protes gambar wajah mantan Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf, yang ada di gelas kopi 'Kapiten' dicoret.
ADVERTISEMENT
Kasat Korcab Banser Kabupaten Pasuruan, Kosim, mengatakan aksi ini adalah bentuk keprihatinan terhadap Irsyad Yusuf atau Gus Irsyad selalu Kasat Korwil Banser Jatim yang juga adik dari Sekjen PBNU, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul.
Menurutnya, tindakan mencoret gambar wajah Gus Irsyad di gelas 'Kopi Kapiten' menggunakan spidol itu merupakan bentuk pelecehan.
Kopi Kapiten merupakan produk kopi asli Pasuruan yang dikembangkan oleh Pemkab Pasuruan sejak 2016 di bawah kepemimpinan Gus Irsyad. Kopi tersebut seringkali dijadikan suguhan saat acara pemerintahan di Kabupaten Pasuruan.
Gelas kopinya menampilkan wajah Gus Irsyad. Namun gambar itu kemudian dicoret hitam sehingga tidak lagi menampilkan wajah Gus Irsyad.
"Ini adalah sebagai bentuk kepedulian kita dan keprihatinan kita terhadap pimpinan kita yaitu Gus Irsyad, selaku Kasat Korwil Banser Jatim yang menurut beritanya dilecehkan oleh salah satu oknum," ujar Kosim, Rabu (28/2).
ADVERTISEMENT
Kosim menjelaskan, peristiwa pencoretan wajah Gus Irsyad itu terjadi saat sidang paripurna DPRD Kabupaten Pasuruan pada Senin (26/2). Tindakan itu membuat anggota Banser marah.
"Kami merasa dilecehkan pimpinan kita, bayangkan kalau pimpinan kita dilecehkan apalagi sampai wajahnya dicoret-coret, siapapun pasti tidak akan diterima," jelasnya.
Gelas 'Kopi Kapiten' bergambar wajah mantan Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf dicoret-coret. Foto: Dok. Istimewa
Banser pun mendesak Pj Bupati Pasuruan, Andriyanto untuk membuat permintaan maaf secara terbuka kepada Gus Irsyad.
"Maka dengan ini kami sebagai anggota Banser Pasuruan meminta pertanggungjawaban, dan kalau boleh nanti harus ada pernyataan permintaan maaf dari Pj Bupati Pasuruan kepada beliau (Gus Irsyad) secara terbuka," ucapnya.
Sementara itu, Gus Irsyad menyebut, pencoretan gambar wajahnya di gelas kopi itu merupakan tindakan yang tidak beretika.
Menurutnya, Pemkab Pasuruan seharusnya membeli gelas baru yang tidak bergambar agar tidak ada pelecehan yang dimaksudkan.
ADVERTISEMENT
"Itu tidak beretika. Harusnya kan bisa beli cup atau gelas yang baru, kenapa harus mencoret wajah saya. Terus terang saya tidak terima. Tidak ada penghargaan sama sekali," terang Gus Irsyad.
Gus Irsyad juga menuturkan, apabila gelas tersebut tidak sesuai ketentuan karena ia telah purna tugas dari bupati, maka Pemkab Pasuruan bisa memusnahkan gelas-gelas bergambar wajahnya itu.
"Kalau dirasa tidak sesuai ketentuan, harusnya dibakar saja tidak apa-apa," tuturnya.
Terpisah, Pj Bupati Pasuruan, Andriyanto pun menyampaikan permintaan maafnya kepada Gus Irsyad. Itu dia sampaikan di hadapan Banser saat digeruduk.
"Atas nama Pemerintah Kabupaten Pasuruan dan secara pribadi, saya memohon maaf kepada Gus Irsyad Yusuf sebagai Bupati Pasuruan dua periode yang membranding Kapiten. Apabila terjadi ketidaknyamanan atas berita yang sudah beredar. Ini di luar sepengetahuan saya secara pribadi, apalagi (tidak) ada intruksi atau perintah langsung dari saya untuk menutup gambar beliau," ucap Andriyanto.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, pencoretan gambar wajah Gus Irsyad di gelas kopi itu dilakukan untuk menjaga netralitas ASN di lingkungan Pemkab Pasuruan.
Terlebih, Gus Irsyad saat ini sedang mencalonkan diri sebagai caleg DPR RI Dapil Jatim II dari Partai PKB.
"Saya benar-benar minta maaf dalam hal ini jika terdapat salah satu pihak yang tersinggung, karena ini tidak ada unsur kesengajaan sama sekali. Hanya saja karena waktu itu konteksnya pemilu, dan ini menjadi tugas ASN yang harus netral," tandasnya.