Bantu Tingkatkan Produksi, Kementan Beri Bantuan Pompa untuk Petani

9 Juni 2024 19:43 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan bantuan berupa mesin pompa kepada petani di Desa Nusadadi, Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, demi meningkatkan produksi. Foto: dok. Kementan
zoom-in-whitePerbesar
Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan bantuan berupa mesin pompa kepada petani di Desa Nusadadi, Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, demi meningkatkan produksi. Foto: dok. Kementan
Para petani di Desa Nusadadi, Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, langsung mempercepat masa tanam usai mendapat bantuan pompa dari Kementerian Pertanian (Kementan).
Mereka mengaku lega karena pompa sangat bermanfaat, terutama saat musim kemarau panjang mendatang.
"Kami merasa terbantu dengan program yang dijalankan Kementan. Alhamdulillah kami telah menerima manfaatnya," ujar Ketua Poktan Sri Handayani, Suryanto (43), saat melakukan perluasan areal tanam, Minggu (9/6).
Suryanto menyampaikan terima kasih atas dukungan dan bantuan pemerintah terhadap jalannya produksi di Banyumas berupa tiga buah mesin pompa baru tersebut.
"Bapak dan tim bisa melihat sendiri ini ada manfaatnya bagi masyarakat Nusadadi, sekali lagi saya mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya, insyaAllah Desa Nusadadi untuk pengairan sawah sudah memenuhi syarat," katanya.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas terus menyiapkan masa tanam tahun ini dengan target utama meningkatkan produksi melalui pompanisasi. Hal ini selaras dengan program Kementan dalam mewujudkan swasembada dan juga Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Pertanian Kabupaten Banyumas, Imam Pamungkas, mengatakan saat ini pihaknya telah memanfaatkan sungai basah di lokasi terdekat untuk mengalirkan airnya ke area persawahan melalui pipa yang terhubung langsung.
"Saat ini kita berada di Poktan Soka, di mana terdapat tiga poktan yang telah mendapatkan satu pompa berukuran 6 in untuk pengairan area sawah seluas 160 hektare," ujar Imam.
Meski demikian, Imam mengakui proses pompanisasi ini harus melibatkan lebih banyak petani. Maka dari itu, dia berharap para petani tetap giat bekerja karena pemerintah akan terus memberi perhatian dan bantuan. Secara keseluruhan, Kabupaten Banyumas mendapatkan 37 pompa dengan area garapan sekitar 1.670 hektare.
Imam menambahkan sistem kerja pompanisasi merupakan langkah nyata bagi Indonesia yang menyongsong lumbung pangan dunia. Apalagi, saat ini hampir semua negara memiliki masalah yang sama, yaitu kekeringan panjang akibat perubahan cuaca.
"Yang pasti kami menargetkan adanya peningkatan indeks pertanaman dari yang tadinya satu kali menjadi dua kali, bahkan kalau memungkinkan bisa tiga kali dalam setahun," katanya.
Terkait hal ini, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri, mengatakan bahwa pompanisasi merupakan bagian dari program Perluasan Areal Tanam (PAT) yang juga instruksi Menteri Pertanian melalui Kepmentan Nomor 243 Tahun 2024 tentang Satgas Antisipasi Darurat Pangan.
"Kami mendorong sepenuhnya pompanisasi untuk peningkatan produksi dan perluasan areal tanam untuk memperkuat produksi dalam negeri yang sempat turun akibat cuaca ekstrem berkepanjangan," tutur Kuntoro.
Artikel ini dibuat oleh kumparan Studio