Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Becak Listrik Mengaspal di Yogyakarta, Bagaimana Performanya?
8 April 2024 15:35 WIB
ยท
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Puluhan becak listrik yaitu becak kayuh dengan penguat tenaga alternatif mulai uji coba beroperasi di Kota Yogyakarta di libur Lebaran ini. Becak dengan teknologi kekinian ini beroperasi di seputaran Sumbu Filosofi Yogyakarta seperti Malioboro.
ADVERTISEMENT
Lalu bagaimana performa becak yang dibalut warna coklat dengan kombinasi hijau ini?
"Ini sudah 3-4 hari yang lalu mulai uji cobanya," kata penarik becak, Petrus Juliantoro (43) ditemui di Stasiun Pengisian Daya Becak di Tempat Parkir Ketandan, Kemantren Gondomanan, Kota Yogyakarta, Senin (8/4).
Sembari mengisi daya listrik becaknya, Petrus memanfaatkan waktunya untuk beristirahat. Dia mengakui becak berteknologi seperti ini hemat tenaga dan hemat ongkos.
"Ini pengisian listriknya gratis. Sekali cas penuh empat sampai enam jam lah. Sambil istirahat," katanya.
"Untuk full narik seharian, satu hari satu kali cas," katanya.
Dalam masa uji coba ini kenyamanan memang langsung terasa. Becak jauh lebih ringan dikayuh. Sementara untuk jalan menanjak, pengemudi juga dapat mengambil opsi menekan tombol gas sembari mengistirahatkan kakinya.
ADVERTISEMENT
"Masih enak saat ini. Tapi untuk kekuatan unit (durabilitas) masih diujicoba (ketahanannya)," katanya.
Sekali ngecas becak listrik ini mampu menempuh 40 sampai 50 kilometer. Hemat tidaknya becak juga tergantung cara pengendara mengemudi dalam mengkombinasikan kayuhan dan gas.
"Sebenarnya kalau nggak dikayuh nggak papa. Listrik cuma alat bantu aja, kalau mau digowes ya digowes nanti kalau ada tanjakan baru digas," katanya.
Kecepatan becak ini juga hanya 40 kilometer per jam sehingga nyaman. Catatan Petrus yang kurang dari becak ini di bagian kaki-kaki.
"Karena tidak ada per di depan ya. Jadi satu sisi kurang begitu nyaman bagi penumpang," katanya.
Dihubungi terpisah, Ketua Paguyuban Becak Wisata Paimin Ahmad Sarjono mengatakan begitu diserahkan ke koperasi pada Jumat (5/4) lalu, becak listrik ini langsung dioperasionalkan. Paguyubannya sejauh ini mendapat 10 becak listrik.
ADVERTISEMENT
"Tanggapan teman-teman enak, pendek, dan nyaman," kata Paimin.
Namun, menurut catatan Paimin tutup becak di bagian penumpang terlampau tinggi sehingga pengemudi cukup kesulitan ketika melihat kejauhan.
"Itu nanti ada perbaikan. Tapi tanggapan dari teman-teman tetap senang karena menghemat tenaga," katanya.
Dengan uji coba becak listrik ini, tarif tetap normal seperti biasanya. "Untuk dari Pasar Beringharjo ke Kraton itu Rp 20-25 ribu, dari Beringharjo ke Stasiun Tugu Rp 30-35 ribu," katanya
Becak listrik ini sebelumnya diserahterimakan dari Dishub DIY ke tiga koperasi becak wisata di Yogya pada Jumat (5/4) lalu. Total ada 50 unit becak listrik yang diserahkan dan bisa mulai melayani wisatawan pada libur Lebaran.
Muncul becak listrik ini didasari pada Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2016 tentang Moda Transportasi Tradisional Becak dan Andong. Perda disusun untuk melindungi dan menjaga eksistensi moda transportasi tradisional.
ADVERTISEMENT
"Khususnya becak kayuh, yang semakin hari semakin tergerus oleh keberadaan becak motor," kata. Sekda DIY, Beny Suharsono, dalam keterangannya.
Beny mengatakan langkah ini tak hanya untuk menjaga becak kayuh sebagai ikon Yogyakarta tetapi juga komitmen pihaknya terhadap pembangunan berkelanjutan dan dukungan terhadap program no emission zone.
50 unit becak listrik rinciannya diberikan kepada Koperasi Becak Kayuh Yogyakarta sebanyak 20 unit becak, Koperasi Becak Wisata Yogyakarta sebanyak 20 unit becak dan Koperasi Asha Abyakta Senopati sebanyak 10 unit becak.