Begini Cara RK Atasi Inflasi jika Terpilih Jadi Gubernur Jakarta

Calon Gubernur Jakarta nomor urut satu Ridwan Kamil menjawab pertanyaan wartawan usai bertemu dengan generasi Z, di Menera Peninsula, Jakarta Barat, Kamis (24/10/2024). Foto: Alya Zahra/kumparan

Calon Gubernur Jakarta, Ridwan Kamil, menuturkan bahwa dia sudah berpengalaman sepuluh tahun mengatasi inflasi. Sehingga sub tema debat Pilgub Jakarta kedua mengenai ‘inflasi bahan pokok’ bukanlah sesuatu yang baru baginya.

Dari pengalaman tersebut, Ridwan Kamil, mengatakan untuk mengatasi inflasi yang pertama adalah melakukan koordinasi dengan pengendali inflasi daerah.

Yang kedua, kata Ridwan Kamil, menyiapkan anggaran sesuai kondisi pasar. Sehingga ketika harga pokok naik, maka anggaran dapat diturunkan untuk menstabilkan harga.

“Saya sudah pengalaman 10 tahun atasi inflasi. Satu, koordinasi dengan pengendali inflasi daerah. Kedua anggaran selalu disiapkan kalo harga ayam naik, harga sapi naik itu, anggaran kan turun untuk menstabilkan harga,” kata Ridwan kepada wartawan, di Menara Peninsula, Jakarta Barat, Kamis (24/10).

Calon Gubernur Jakarta nomor urut satu Ridwan Kamil menghadiri acara bertemu bersama generasi Z, di Menara Penisela, Jakarta Barat, Kamis (24/10/2024). Foto: Alya Zahra/kumparan

Mantan Gubernur Jawa Barat tersebut mengungkapkan program favorit warga untuk mengatasi inflasi. Seperti harga sembako dan bahan pokok yang murah pada setiap kelurahan.

“Ketiga program favorit warga di hasil survei poltracking hari ini, harga sembako murah, bulanan pasar murah. Di kelurahan itu sangat-sangat diminati oleh para ibu khususnya untuk mengatasi inflasi atau harga pokok yang mahal,” kata Ridwan Kamil.

Calon Gubernur Jakarta nomor urut satu Ridwan Kamil berbincang dengan pedagang saat blusukan di Pasar Kebayoran, Jakarta, Kamis (24/10/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Sementara itu, rencananya akan ada enam topik yang akan dibahas dalam debat Pilgub kali ini. Tema utamanya soal ‘Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial’.

Di antaranya infrastruktur terintegrasi dan pelayanan dasar yang prima, pendidikan dan kesehatan, penanganan ketimpangan sosial, pembangunan ekonomi digital serta UMKM, pariwisata dan ekonomi kreatif, dan inflasi bahan pokok.