Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
BEM KM UGM soal Partai Mahasiswa Indonesia: Kami Tak Bergabung
22 April 2022 19:27 WIB
ยท
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Sejumlah partai baru bermunculan. Salah satu partai yang tengah ramai dibahas yakni Partai Mahasiswa Indonesia. Namun, benarkah partai tersebut akan mewakili suara mahasiswa seperti namanya?
ADVERTISEMENT
Ketua Badan Eksekutif Keluarga Mahasiswa (BEM KM) Universitas Gadjah Mada (UGM ), Muhammad Khalid, mengaku baru mengetahui adanya partai tersebut. Dia menegaskan bahwa BEM KM UGM tidak bergabung dalam partai itu.
"Saya katakan (BEM KM UGM) tidak bergabung," kata Muhammad Khalid saat dihubungi wartawan, Jumat (22/4).
Di sisi lain, Khalid menjelaskan bahwa dirinya memang sempat mendengar wacana pembentukan partai itu beberapa waktu lalu dari rekan kampus lain.
Menurutnya, kehadiran partai baru merupakan hal biasa dalam demokrasi dan menjadi sebuah tantangan baru. Tapi terkait partai yang membawa embel-embel mahasiswa, dia memberi sejumlah catatan.
"Apakah hal yang digagas ini dapat menjadi alternatif chanel atau saluran baru? Tapi tentu ini masih hipotesis dan perlu ada satu pembuktian jangka panjang yang tidak serta merta dapat dibenarkan sepenuhnya juga. Karena kita tetap harus mengantisipasi apa yang menjadi dampak negatifnya," kata dia.
ADVERTISEMENT
Kontraproduktif
Soal dampak negatif, Khalid menyayangkan kehadiran partai dengan embel-embel mahasiswa. Alasannya pun jelas, apakah benar partai tersebut akan mewakili entitas mahasiswa yang memiliki beragam pemikiran, ideologi, dan latar belakang.
"Saya menyayangkan dengan identitas tunggal ini, disayangkan akan kontraproduktif justru terhadap khasanah kontribusi pemikiran mahasiswa yang sebenarnya lebih luas dari pada identitas tunggal itu," jelasnya.
"Kemudian ada parpol ini (Partai Mahasiswa) yang rencananya akan berkancah di 2024, ini kan menjadi satu pertanyaan. Ini mau gimana ini mahasiswa atau masyarakat sekarang, mungkin saya kira lebih percaya gerakan di luar parlementer dan berusaha mengeluarkan itu tanpa kepentingan," katanya.
ADVERTISEMENT
"Tapi kalau partai mahasiswa termasuk ada di parlemen, kan jelas tidak bisa lepas bermain kepentingan di dalamnya. Ini jadi satu hal yang saya sayangkan," sambungnya.
"Seakan ada dikotomi yang dibentuk untuk membelah dan kita artinya saya bilang di awal, mewaspadai dan mengawasi tadi supaya partai mahasiswa ini tidak over claiming gitu," katanya.
Sufmi Dasco Ucapkan Selamat
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menyinggung lahirnya Partai Buruh dan Partai Mahasiswa Indonesia saat menerima perwakilan massa buruh dan mahasiswa yang melakukan aksi demonstrasi di Gedung DPR, Senayan, Kamis (21/4).
Dasco mengucapkan selamat datang kepada Partai Buruh dan Partai Mahasiswa Indonesia. Sebab dia mendapatkan informasi bahwa dua partai itu sudah disahkan di Kemenkumham.
ADVERTISEMENT
"Telah lahir partai baru, ada namanya Partai Buruh. Lalu kemudian ada juga Partai Mahasiswa Indonesia. Sudah sah di departemen hukum dan HAM (Kemenkumham-Red)," kata Dasco.
Ketua Harian DPP Gerindra ini mengajak kedua partai itu untuk sama-sama berkompetisi mendapatkan kursi di parlemen untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat.
"Nah, kita ucapkan selamat datang, mari kemudian berkompetisi, cari kursi di DPR yang bersama-sama bisa memperjuangkan hak kalian dengan kami. Partai Buruh dengan anggota yang sekian banyak saya yakin bisa mendapatkan kursi untuk bersama-sama memperjuangkan aspirasi di DPR," kata Dasco.
"Begitu juga dengan mahasiswa, Partai Mahasiswa Indonesia, saya sudah cek memang benar sudah lolos Kumham tinggal nanti verifikasi untuk pemilu," imbuh dia.
Belum diketahui jelas profil Partai Mahasiswa Indonesia ini. Namun, tahun lalu sempat beredar pesan tentang deklarasi Partai Mahasiswa Indonesia pada 3 September 2021 di gedung KPU Jakarta.
ADVERTISEMENT