Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
BEM UI Minta Melki Sedek Menarik Diri dari Publik demi Pemulihan Korban
2 Februari 2024 13:32 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) 2024, Verrel Uziel yang baru saja dilantik 25 Januari 2024 menyayangkan sikap mantan Ketua BEM UI 2023, Melki Sedek Huang yang masih bermunculan dan membangun simpati ke publik seolah tidak terjadi apa-apa atas kasus kekerasan seksual.
ADVERTISEMENT
"Melki tentunya sangat mengerti dengan sebutan ‘perspektif korban’ dan ‘relasi kuasa’ dalam isu kekerasan seksual. Sikap yang ditunjukkannya sejak non-aktif bulan Desember tahun 2023 memperlihatkan hal sebaliknya," ungkap Verrel, Jumat (2/2/2024).
"Langkah membantah tuduhan secara terang-terangan serta diamplifikasi oleh media-media bukanlah cerminan dari cara pandang yang berperspektif korban, yang dilakukannya hanya semakin mendiskreditkan posisi korban," sambungnya.
Verrel mengatakan, aliansi BEM se-UI telah mengambil sikap, menuntut Melki untuk secara sadar menarik diri dari publik dalam rangka melaksanakan pemulihan korban.
"Relasi kuasa Melki sebagai figur yang sebelumnya terpandang semakin menghadirkan rasa takut bagi korban untuk melaporkan kasusnya," ungkap Verrel
Menurutnya, dalam hal ini terbukti banyak pihak memunculkan narasi yang meragukan, mengalihkan isu, hingga narasi tidak percaya semakin tinggi.
ADVERTISEMENT
"Isu kekerasan seksual tidak menjadikan pelaku sebagai sasaran utama, melainkan yang terpenting adalah pemulihan bagi korban," jelasnya.
"Oleh karena itu, Aliansi BEM se-UI menyatakan sikap sebagai berikut menuntut saudara Melki untuk secara sadar menarik diri dari permukaan publik dalam rangka melaksanakan pemulihan korban yang baik," ungkap Verrel.
BEM UI juga memastikan akan terus mengawal pemberlakuan sanksi administratif yang diterima oleh pelaku dan menciptakan ruang aman dan tidak akan mentoleransi kekerasan seksual dalam bentuk apa pun.