Betapa Mengerikan Teror di Moskow: ISIS Lempar Granat ke Arah Ribuan Orang

23 Maret 2024 10:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
Ambulans dan kendaraan layanan darurat Rusia diparkir di luar tempat konser Balai Kota Crocus yang terbakar menyusul insiden penembakan, di luar Moskow, Rusia, Jumat (22/3/2024). Foto: Yulia Morozova/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Ambulans dan kendaraan layanan darurat Rusia diparkir di luar tempat konser Balai Kota Crocus yang terbakar menyusul insiden penembakan, di luar Moskow, Rusia, Jumat (22/3/2024). Foto: Yulia Morozova/REUTERS
ADVERTISEMENT
Bukan cuma penembakan, pelaku teror di Moskow juga menggunakan bom. Insiden berdarah itu menewaskan 60 orang.
ADVERTISEMENT
Laporan jurnalis kantor berita RIA Novosti yang berada di tempat kejadian, pelaku yang masuk ke gedung Crocus City Hall pada Jumat (23/3) memakai seragam kamuflase.
Pelaku yang berjumlah lebih dari satu orang kemudian melepaskan tembakan, serta melempar granat dan bom. Ketika kejadian, diduga ada ribuan warga di dalam gedung yang mampu menampung 6200 orang itu.
Tim penyelamat bekerja untuk memadamkan api di tempat konser Balai Kota Crocus yang terbakar setelah insiden penembakan, di luar Moskow, Rusia, Jumat (22/3/2024). Foto: Maxim Shemetov/REUTERS
Konser band rock Picnic yang menjadi sasaran teror mampu menjual habis seluruh tiketnya.
Selain menewaskan 60 orang, sebanyak 145 lainnya terluka. Bahkan tercatat 60 orang di antaranya berada dalam kondisi kritis.
Presiden Rusia Vladimir Putin berharap korban luka lekas pulih. Putin diberi tahu mengenai teror di Moskow beberapa menit setelah kejadian.
Presiden Rusia Vladimir Putin. Foto: Alexander Zemlianichenko / POOL / AFP
Kelompok ISIS mengaku bertanggung jawab atas teror paling berdarah di Rusia sejak 2004 ini.
ADVERTISEMENT
Sampai sekarang nasib sejumlah pelaku serangan masih samar. Di saat bersamaan pemadam kebakaran masih mencoba memadamkan api yang membara akibat serangan dan lemparan bom.
“Mereka membunuh dan melukai ratusan orang dan menyebabkan kehancuran sebelum kembali ke markas untuk keselamatan mereka,” kata ISIS lewat unggahan di aplikasi Telegram.
Pemerintah Rusia belum berkomentar mengenai dalang kejadian tersebut.