Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Biden Bela Pertemuan dengan Pangeran MBS Usai Dikritik Ingkar Janji
18 Juni 2022 13:26 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden , membela rencana pertemuannya dengan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MBS), pada Jumat (17/6).
ADVERTISEMENT
Biden menerangkan tidak akan menemui sang pemimpin de facto tersebut secara khusus. Pangeran MBS hanya menghadiri pertemuan internasional yang turut Biden hadiri.
Biden akan menghadiri menghadiri pertemuan Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) pada Juli 2022.
"Saya tidak akan bertemu dengan MBS. Saya akan menghadiri pertemuan internasional, dan dia akan menjadi bagian dari [pertemuan] itu," jelas Biden, dikutip dari Reuters, Sabtu (18/6).
Biden melawat atas undangan dari Raja Salman. Delapan kepala negara lain akan menghadiri KTT tersebut.
Biden juga akan mengadakan pertemuan bilateral dengan Raja Salman. Agenda itu melibatkan tim sang raja yang meliputi MBS.
Anggota parlemen AS lantas mengkritik rencana pertemuan tersebut. Mereka mengatakan, kunjungan itu bertentangan dengan janjinya untuk memprioritaskan hak asasi manusia dalam kebijakan luar negeri AS.
ADVERTISEMENT
Selama berkampanye, Biden berjanji akan mengisolasi Arab Saudi. Biden lalu segera mengubah kebijakan AS tentang Arab Saudi beberapa pekan usai menjabat sebagai presiden.
Dia mengusung sikap yang lebih keras lantaran menilik catatan pelanggaran hak asasi manusia kerajaan tersebut, khususnya terkait pembunuhan Jamal Khashoggi.
"Arab Saudi akan membayar biayanya dan [saya akan] membuat mereka paria sebagaimana kenyataannya," ujar Biden dalam kampanye pada 2019.
Khashoggi merupakan jurnalis asal Arab Saudi yang menjadi warga AS. Wartawan Washington Post itu adalah kritikus utama MBS.
Khashoggi dibunuh di konsulat Arab Saudi di Istanbul pada 2 Oktober 2018. Agen Arab Saudi membantai dan memutilasinya. Hingga kini, mayatnya tidak pernah ditemukan.
Intelijen AS kemudian menemukan keterlibatan MBS dalam pembunuhan tersebut. Namun, Arab Saudi terus membantah temuan itu.
ADVERTISEMENT
Gedung Putih menjelaskan, pandangan Biden terhadap kasus itu tidak berubah hingga kini. Namun, harga bensin yang meninggi tampaknya menggoyahkan upaya Biden.
Menyusul invasi Rusia ke Ukraina, AS sedang memperkuat relasi dengan Arab Saudi. AS meminta negara-negara Teluk untuk mengutuk Rusia.
Washington juga mendesak negara-negara penghasil minyak untuk meningkatkan produksi guna mengimbangi kerugian akibat invasi. Tetapi, negara-negara Teluk mempertahankan posisi netral mereka.