Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Bisnis Gelap Joki Skripsi, Klien Paling Banyak Mahasiswa Kampus Swasta
12 November 2022 11:04 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Bisnis gelap jasa joki tugas kuliah kini marak di media sosial. Mereka yang terlibat mendapatkan keuntungan besar dari bisnis itu. Sementara mahasiswa pun dapat hasilnya secara instan tanpa perlu berpikir.
ADVERTISEMENT
Kami lalu mendapatkan kesempatan untuk mengobrol bersama owner salah satu biro jasa joki tugas di Instagram yang pengikutnya lebih dari 2 ribu orang. Sebut saja dia dengan DN.
Saat ini, DN telah membawahi setidaknya 13 karyawan freelance. Mereka membantu dirinya mengerjakan permintaan-permintaan tugas tersebut. Sistem pembayaran yang diberikan perbandingannya 80:20.
Menurut DN, 80 untuk pekerja freelance dan 20 sisanya baru diberikan kepada biro. DN juga mengaku bahwa pelanggannya paling banyak dari mahasiswa universitas swasta, lantaran mayoritas dari mereka merupakan mahasiswa yang juga seorang karyawan.
"Untuk saat ini ada 13 orang yang bekerja dengan saya, sistemnya freelance dan ada semacam surat perjanjian. Kebetulan yang memesan dari kami itu asal universitasnya lebih banyak yang dari univeritas swasta ya, mereka juga sambil kerja jadi karyawan," tutur DN kepada kumparan, Kamis (10/11).
Mahasiswa yang sekaligus menjadi karyawan ini disebut tak memiliki banyak waktu untuk mengerjakan tugas dan kelelahan, karena banyaknya aktivitas. Kemudian mereka pun melimpahkan tanggung jawabnya kepada biro jasa joki tugas berbayar ini.
ADVERTISEMENT
Pendapatan yang diperoleh DN dengan menjadi seorang biro jasa joki tugas mencapai angka di atas Rp 6 juta dalam sebulan. Seharinya, ia bisa mendapatkan 2 orderan dengan intensitas pelanggan yang bertanya mencapai 30 orang lebih setiap harinya.
DN mengaku permintaan yang paling sering dan paling banyak diajukan oleh klien adalah membuat proposal skripsi . Kemudian, disusul dengan pembuatan skripsi bab 4 yang biasanya berisi analisis data dan bab 5 berisi kesimpulan.
Selain menawarkan jasa joki, DN juga memiliki cara agar bisnisnya tetap bisa bersaing dengan biro yang lain, yaitu dengan menawarkan harga terjangkau dan pemberian layanan garansi revisi 24 jam.
"Joki aku sendiri lebih fokus ke harga terjangkau. Jadi daripada orderan sampai acc tapi harganya mahal, kami buat agar sekali pengerjaan harganya murah, namun ada garansi 24 jam. Jadi selama 24 jam itu, kita akan benerin lagi. Kalau ada revisi dari dosen, bisa order buat revisi ke kita lagi gitu kak," tutur DN.
ADVERTISEMENT
Selain jasa joki tugas berbentuk biro, ternyata jasa ini juga ditawarkan oleh joki perseorangan atau independent. Salah satu yang menjajakan bisnis gelap ini adalah MA. Bahkan, pendapatannya dalam sebulan bisa lebih besar yakni dengan kisaran angka Rp 8 juta hingga Rp 12 juta.
Dalam seminggu, MA bisa menerima pesanan mencapai 4 sampai 6 tugas. Namun, ia mengaku melihat pekerjaan ini bukan semata-mata mencari uang, tetapi ia ingin mengembangkan kemampuannya. Selama menjalani bisnisnya tersebut, bukan berarti MA tak pernah mendapat masalah. Ia mengaku salah satu kliennya Mawar (nama samaran) pernah ketahuan memakai jasa jokinya oleh pihak kampus.
"Klien saya pernah ketahuan menggunakan jasa joki skripsi saya. Tapi, lucunya ada oknum dari pihak kampus yang juga buka komunitas jasa joki. Mawar itu pembimbingnya dosen X, nah dosen ini pernah nawarin Mawar buat skripsinya dibikinin sama dia," jelas MA kepada kumparan, Rabu (9/11).
ADVERTISEMENT
Akhirnya, Mawar dan MA sempat dipanggil ke kampus dan mintai keterangan. Namun, kasus ini berakhir secara kekeluargaan.
Menurut Rektor Universitas UPN Veteran Jakarta, Dr. Anter Venus, ketika jasa joki tugas ini menjamur dan masih banyak mahasiswa yang menggunakan jasa itu, maka tidak ada proses pembelajaran di dalamnya. Menggunakan jasa joki tugas dapat merusak nilai-nilai budaya akademik dan nilai etis yang selama ini ditegakkan.
"Kalau sekarang jadi meluas dan merasuk juga di PTN maka sangat ini berbahaya. Ini akan menghambat proses penguasaan kompetensi, pembentukan karakter termasuk kemandirian berpikir atau bekerja karena tugas-tugas itu bukan hasil upayanya. Ini ancaman akademik yang serius untuk kampus," jelas Venus saat dihubungi kumparan pada Kamis (10/11).
ADVERTISEMENT
"Mahasiwa tidak mengutip dengan benar saja akan dianggap pelanggaran, apalagi melakukan plagiat, apalagi memalsukan tugas atau menyerahkan tugas yang bukan hasil karyanya. Ini ancaman serius dan pengkhianatan terhadap nilai-nilai budaya akademik. Ini akan membentuk karakter yang koruptif, lulusan yang tidak kompeten," pungkasnya.
Reporter: Tri Vosa Ginting