BKSDA Akan Evaluasi Bali Zoo Imbas Gajah Molly Mati Terseret Arus Sungai

17 Desember 2024 14:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Molly, Gajah Bali Zoo yang mati terseret arus. Foto: Dok. BKSDA Bali
zoom-in-whitePerbesar
Molly, Gajah Bali Zoo yang mati terseret arus. Foto: Dok. BKSDA Bali
ADVERTISEMENT
BKSDA bakal mengevaluasi SOP keselamatan dan mitigasi risiko terhadap kegiatan sosialisasi satwa di Kebun Binatang Bali Zoo, Kabupaten Gianyar, Bali. Hal ini menindaklanjuti gajah bernama Molly (45 tahun) mati terseret arus sungai Cengceng.
ADVERTISEMENT
“Kami akan melakukan evaluasi menyeluruh bersama Bali Zoo terkait prosedur keselamatan dan mitigasi risiko. Tujuan utama adalah memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa depan”, kata Kepala BKSDA Bali Ratna Hendratmoko, Selasa (17/12).
Salah satu hal yang akan dievaluasi adalah posisi pawang atau mahout saat mendampingi gajah beraktivitas. Mahout nantinya wajib berada di punggung gajah atau menentukan jarak tertentu saat beraktivitas sosialisasi.
"Kita akan evaluasi terkait SOP sosialisasinya, apakah ketika masuk ke holding harus ada mahout di punggung gajah, ataukah ketika pulang ke holding harus ada mahout yang sangat dekat sekali dengan gajah di depannya dan sebagainya," sambungnya.
Molly, Gajah Bali Zoo yang mati terseret arus. Foto: Dok. BKSDA Bali
Selain itu, BKSDA saat ini melarang aktivitas sosialisasi satwa melibatkan penyeberangan sungai di musim hujan. "Lakukan sosialisasi pada arena yang tidak menyeberangi sungai dulu," katanya.
ADVERTISEMENT
Sosialisasi ini merupakan bagian dari perawatan satwa untuk bermain hingga berinteraksi dengan alam untuk menjaga kesejahteraan secara fisik dan mental.
Sementara itu, pihak Bali Zoo menyatakan siap mengikuti evaluasi internal tersebut. "Kami juga akan melakukan evaluasi internal untuk perbaikan," kata Public Relations Bali Zoo Emma Chandra.
Insiden ini bermula saat Molly dan gajah lain bernama Fiorentina bersama mahout atau pawang gajah selesai melakukan kegiatan aktivitas menjelajahi lingkungan sekitar sungai, Senin (17/12).
Ilustrasi gajah borneo alias gajah Kalimantan. Foto: ylq/Shutterstock
Molly dan Fiorentina sedang menyeberangi sungai menuju Bali Zoo. Pawang berada di dekat masing-masing satwa. Rute perjalanan menuju holding area melewati sungai yang biasanya memiliki arus tenang.
Pada pukul 15.30 WITA, hujan mendadak deras sehingga menyebabkan air debit sungai naik dan aliran arus sungai ikut menguat. Dalam situasi ini, Molly kehilangan keseimbangan dan terseret arus. Namun, Fiorentina berhasil menyeberang.
ADVERTISEMENT
Molly berhasil ditemukan setelah 15 jam pencarian atau Selasa (17/12) pukul 06.30 WITA. Molly ditemukan sekitar 2 sampai 3 kilometer dari lokasi tempatnya tergelincir.
Molly dievakuasi dengan rantai berat dan selang pemadaman kebakaran untuk mengangkat berat badannya yang mencapai 2,5 ton.