BKSDA ke Bupati Badung Pelihara Owa Siamang: Menyayangi Tidak Harus Memiliki

15 September 2021 19:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mimi, kera hitam yang dipelihara Giri Prasta. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Mimi, kera hitam yang dipelihara Giri Prasta. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Bupati Badung, Bali, I Nyoman Giri Prasta memelihara seekor kera hitam atau owa siamang. Ia memberi nama hewan tersebut Mimi.
ADVERTISEMENT
Perbuatan Giri Prasta dikecam warganet. Sebab, kera hitam atau Symphalangus syndactylus merupakan salah satu satwa yang dilindungi.
Kepala BKSDA Bali Agus Budi Santosa mengatakan, Mimi telah diserahkan oleh Giri Prasta ke BKSDA, Rabu (15/9) sekitar pukul 11.00 WITA.
Kepala BKSDA Bali Agus Budi Santosa. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
Giri menyerahkan Mimi setelah Agus menelepon politikus PDIP itu. Agus mengaku menerima pengaduan dari warga di Jakarta mengenai Giri Prasta dan Mimi, Selasa (15/9) kemarin.
Hal tersebut bertepatan saat Giri Prasta membagikan video momen mengajari Mimi berjalan bak seorang bayi di akun instagramnya. Video tersebut telah dihapusnya.
"Kemarin sore saya dapat (aduan) dari Jakarta bahwa salah satu warga Bali memelihara satwa liar dilindungi, kebetulan saya punya kontak beliau dan saya hubungi," kata Agus kepada wartawan, Rabu (15/9).
ADVERTISEMENT
Saat proses penyerahan, Agus menyampaikan beberapa pesan ke Giri Prasta. Pertama, menyayangi binatang tak harus memiliki. Sebab, tidak semua binatang boleh dipelihara oleh manusia.
"Pesan saya tadi kepada warga Bali yang memelihara itu kami sampaikan bahwa menyayangi binatang tidak harus memiliki, maksudnya baik tapi harus disesuaikan dengan ketentuan UU yang ada," kata Agus.
Seekor Siamang atau Kera Hitam (Symphalangus syndactylus) berada diatas pohon saat dilepasliarkan di Kawasan Suaka Margasatwa Dangku, Musi Banyuasin, Senin (9/8/2021). Foto: Nova Wahyudi/ANTARA FOTO
Pesan berikutnya, apabila memang Giri Prasta sayang terhadap Mimi, ia bisa membantu Mimi untuk dirawat di pusat rehabilitasi sampai dilepasliarkan.
Menurut Agus, satwa yang dilindungi sebaiknya minim interaksi dengan manusia. Hal ini agar satwa terbiasa dengan alam liar.
"Kalau beliau berkenan mengantar sampai di sekolah di Sumatera Barat, kalau masih berkenan sampe nanti kita rilis kita lepaskan di hutan, minimal ada farewall," kata dia.
ADVERTISEMENT
Dalam video yang diunggahnya, Giri Prasta mengatakan, akan ikut mengantar Mimi ke Sumatera. Ia juga meminta maaf terhadap seluruh pihak yang keberatan dengan keputusannya memelihara Mimi
.
"Paling tidak hidup Mimi yang di usia 2 bulan ini, Saya Giri Prasta yang dikenal oleh Mimi ini sebagai orangtuanya. Itulah amanah yang diberikan alam kepada kami, investasi kami. Semoga Mimi nanti bisa berkembang biak karena ini hewan primata cerdas," kata Giri.
BKSDA lalu memeriksa kesehatan hewan tersebut. Selanjutnya, Mimi akan dirawat di Pusat Rehabilitasi Owa di Kalaweit, Sumatera Barat. Apabila dinyatakan telah mampu hidup mandiri, Mimi akan dilepasliarkan ke habitat aslinya.