BMKG Akan Modifikasi Cuaca di Titik Rawan Bencana Jalur Mudik Nataru

16 Desember 2024 14:59 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati memaparkan hasil pemetaan wilayah rawan banjir lahar dingin Gunung Marapi Foto: Jonathan Devin/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati memaparkan hasil pemetaan wilayah rawan banjir lahar dingin Gunung Marapi Foto: Jonathan Devin/kumparan
ADVERTISEMENT
BMKG akan melakukan modifikasi cuaca menjelang libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 di jalur yang dilalui pemudik. Ini untuk mengantisipasi potensi bencana alam selama arus mudik.
ADVERTISEMENT
"BMKG dalam rangka untuk memitigasi kondisi cuaca bersama dengan BNPB dan TNI/Polri melakukan modifikasi cuaca terutama untuk titik-titik yang dikhawatirkan akan berdampak potensi bencana," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di PTIK, Jaksel, Senin (16/12).
Dwikorita juga mengimbau masyarakat untuk aktif memeriksa informasi perihal dinamika cuaca yang akan disampaikan oleh BMKG melalui corong-corong publikasi mereka. BMKG memprediksi akan terjadi eskalasi atau peningkatan curah hujan hingga tanggal 9 Januari 2025.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati memaparkan hasil pemetaan wilayah rawan banjir lahar dingin Gunung Marapi Foto: Jonathan Devin/kumparan
"Dan selain itu sekali lagi kami mohon terus memonitor perkembangan informasi cuaca karena dari perkiraan dan prediksi kami menjelang Nataru hingga sekitar tanggal 9 Januari di beberapa wilayah terutama yang di jalur mudik juga mengalami peningkatan eskalasi cuaca," tambahnya.
Dalam konferensi pers tersebut, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menuturkan, potensi bencana yang terjadi di antaranya seperti banjir, tanah longsor, serta ombak tinggi.
ADVERTISEMENT
"Ini tentunya juga kami imbau terkait dengan informasi di awal terhadap masyarakat sehingga kemudian pada saat terjadi hujan dan kemudian terjadi ombak tinggi, masyarakat sudah terinformasi lebih dulu sehingga paling tidak bisa mengurangi untuk tidak terjadi penumpukan di wilayah dermaga," terangnya.
Sigit memastikan, kepolisian, TNI, hingga Basarnas telah menyiagakan posko pengamanan terpadu yang dapat dimanfaatkan apabila terjadi bencana.
"Demikian juga kita siapkan tim SAR, baik dari Basarnas, dari TNI, dari Kepolisian, sehingga mana kala ada potensi-potensi bencana, kita bisa melakukan langkah-langkah survival dengan secepat mungkin, termasuk juga di pos-pos pelayanan terpadu yang ada. Itu juga kita siapkan," tutur Sigit.