BMKG Deteksi 3 Bibit Siklon Tropis di Wilayah Indonesia, Waspada Cuaca Ekstrem

5 Februari 2023 22:08 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi cuaca ekstrem Foto: Zabur Karuru/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cuaca ekstrem Foto: Zabur Karuru/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi kemunculan tiga bibit siklon tropis di sekitar wilayah Indonesia. Kondisi ini berpotensi menyebabkan cuaca ekstrem di sejumlah daerah selama 6-12 Februari 2023.
ADVERTISEMENT
BMKG mengimbau Pemerintah Daerah dan masyarakat untuk siaga dan waspada cuaca ekstrem berupa hujan yang disertai angin kencang.
Cuaca ekstrem dapat menimbulkan banyak kerugian, baik secara materil dan imateril. Selain itu, cuaca ekstrem dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi.
Tiga bibit sikon tersebut masing-masing, Bibit Siklon Tropis 94S yang terpantau berada di Samudra Hindia sebelah barat daya Bengkulu, dengam kecepatan angin maksimum 30 knot, dan tekanan udara minimum 1000.2 mb. Sistem ini, kata BMKG, bergerak ke arah timur tenggara dengan potensi untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan berada dalam kategori sedang.
Kedua, Bibit Siklon Tropis 95S yang terpantau berada di Samudra Hindia sebelah Selatan Banten dengan kecepatan angin maksimum 20 knot dan tekanan udara minimum 1004.2 mb. Sistem ini bergerak ke arah Barat dengan potensi untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan berada dalam kategori Rendah.
ADVERTISEMENT
Dan ketiga, Bibit Siklon Tropis 97S yang terpantau berada di Samudra Hindia Selatan NTB dengan kecepatan angin maksimum 20 knot dan tekanan udara minimum 1002.8 mb. Sistem ini bergerak ke arah tenggara dengan potensi untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan berada dalam kategori Rendah.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati. Foto: BMKG
"Kemunculan tiga bibit siklon tropis ini mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan, kecepatan angin, dan ketinggian gelombang laut di sekitar wilayah siklon tropis," ungkap Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, dalam keterangan tertulis, Minggu (5/2).
Dwikorita menyebut, kondisi atmosfer menunjukkan beberapa fenomena yang mendukung pembentukan awan hujan yang lebih intensif dalam beberapa waktu ke depan di antaranya kondisi aktifnya Madden Jullian Oscillation (MJO), gelombang Rossby Ekuator dan gelombang Kelvin di beberapa wilayah Indonesia.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Monsoon Asia yang masih aktif serta bibit siklon tropis, pusat tekanan rendah dan sirkulasi siklonik yang membentuk daerah belokan, pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) dapat meningkatkan aktivitas konvektif dan dapat memaksimalkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan.
Fenomena lain yang juga perlu diwaspadai, tambah Dwikorita, adalah fenomena bulan purnama pada tanggal 5 Februari yang berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum yang berpotensi mengakibatkan terjadinya banjir pesisir (rob).
Ilustrasi banjir rob yang menenggelamkan rumah warga. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
"Kondisi ini secara umum dapat mengganggu aktivitas keseharian masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir. Seperti aktivitas bongkar muat pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat," tuturnya.
Sementara itu, Deputi Meteorologi Guswanto menerangkan, berdasarkan prakiraan berbasis dampak, wilayah dengan potensi SIAGA potensi dampak hujan lebat periode tanggal 6-7 Februari 2023 perlu diwaspadai di SEBAGIAN wilayah;
ADVERTISEMENT
Khusus Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), kata Guswanto, berdasarkan prakiraan berbasis dampak, wilayah dengan potensi waspada dan siaga dampak hujan lebat periode tanggal 6-7 Februari 2023 perlu diwaspadai di sebagaian wilayah;
SIAGA
WASPADA
Sumba Tengah, Ende, Nagekeo, Manggarai Timur, Kota Kupang, Sabu Raijua, Timor Tengah Selatan, Belu, Kupang, Timor Tengah Utara, , Alor, Rote Ndao, Malaka, Flores Timur, Sumba Timur.
Sedangkan, kondisi cuaca periode sepekan periode tanggal 6-12 Februari 2023 perlu diwaspadai :
Potensi hujan sedang-lebat di wilayah :
Suasana hujan lebat disertai petir. Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
"Kemunculan tiga bibit siklon ini juga berpotensi mengakibatkan gelombang tinggi di sejumlah wilayah perairan Indonesia pada 6-12 Februari 2023 dengan tinggi gelombang bervariasi mulai dari 1,25-6 meter," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut Guswanto mengatakan, BMKG mengimbau kepada pemerintah daerah dan masyarakat untuk siap-siaga dan waspada menghadapi cuaca ekstrem akibat kemunculan tiga bibit siklon tropis ini dengan memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan.
Selain itu, kata dia, melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon yang tidak terkontrol serta melakukan program penghijauan secara lebih masif.
"Melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh serta menguatkan tegakan/tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang. Khusus yang berada di wilayah lereng pegunungan dan bukit waspadai tanah longsor, dan yang berada di daerah aliran sungai waspada banjir bandang," pungkas Guswanto.
ADVERTISEMENT