BMKG Pastikan Gempa di Papua dan Laut Banda Tak Berkaitan

24 Juni 2019 16:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Gempa Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Gempa Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan
ADVERTISEMENT
Indonesia kembali diguncang dua gempa berkekuatan besar hari ini. Gempa pertama terjadi pada pukul 08.05 WIB di Kabupaten Mamberamo Tengah, Papua, dengan kekuatan 6,1 magnitudo.
ADVERTISEMENT
Tak lama berselang, sekitar pukul 09.53 WIB gempa 7,4 magnitudo terjadi di Laut Banda yang getarannya terasa hingga Australia.
Terkait dua gempa itu, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati memastikan dua gempa tersebut tidak berkaitan. Sumber gempa dua peristiwa itu berbeda.
โ€œ(Terkait) pusat gempa baik di Papua bagian utara ataupun di Laut Banda, di bagian utara itu kan karena patahan lokal yang ada di sana. Di Laut Banda juga karena patahan yang ada di Laut Banda. Dari peta ini terlihat di kedua zona gempa tidak ada saling kontaknya, jadi tidak berkaitan,โ€ kata Dwikorita saat konferensi pers di kantornya, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (24/6).
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati. Foto: Maulana Ramadhan/kumparan
Ia menjelaskan gempa yang terjadi di Mamberamo Tengah, Papua, dikarenakan aktivitas sesar lokal atau Sesar Yapen. BMKG mencatat hingga pukul 13.00 WIB telah terjadi 27 kali gempa susulan di lokasi itu. Kekuatan gempa susulan berkisar 2,9-5,5 magnitudo.
ADVERTISEMENT
Sementara gempa yang terjadi di Laut Banda disebabkan oleh adanya aktivitas subduksi Laut Banda. Menurut Dwikorita, gempa ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan geser.
โ€œJadi sementara analisis kami seperti itu, tidak ada hubungannya. Kami masih kumpulkan data tektonik,โ€ kata Dwikorita.
Seismograf, alat ukur gempa bumi. Foto: Thinkstock/Petrovich9
Baik gempa yang terjadi Mamberamo Tengah maupun di Laut Banda, sama-sama tidak berpotensi tsunami. BMKG juga tidak menerima laporan kerusakan akibat peristiwa tersebut.
Meski begitu,Dwikorita meminta masyarakat untuk tenang dan tidak mudah percaya dengan informasi hoaks terkait dua gempa ini.