BMKG soal Ledakan di Buleleng: Berdurasi 20 Detik, tapi Bukan Gempa

24 Januari 2021 16:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi gempa bumi. Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gempa bumi. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
Suara ledakan di Buleleng, Bali, pada Minggu (24/1) terekam dalam data seismogram Pusat Gempa Regional (PGR) BMKG Wilayah III Denpasar. Sinyal anomali itu berdurasi 20 detik.
ADVERTISEMENT
“Durasinya 20 detik, kalau besarannya kami cek kira-kira skala 1,1 magnitudo," kata observer PGR BMKG Wilayah III Denpasar Indira kepada wartawan, Minggu (24/1).
Ia memastikan suara ledakan itu bukan gempa. Sebab, sinyal itu hanya tercatat di BMKG di Singaraja. Sementara itu, di BMKG Kintamani, yang dekat dengan Buleleng, sinyal itu tak terdeteksi.
"Memang ada anomali sinyal. Namun sinyal ini bukan seismik gempa bumi karena tak tercatat oleh beberapa sensor di sekitarnya, hanya sensor Singaraja saja," ujarnya.
Ia menuturkan, sensor milik BMKG sensitif terhadap banyak hal seperti gempa bumi, gunung api, hingga ledakan nuklir. Untuk mengetahui sebab suara atau getaran tersebut butuh koordinasi dengan lembaga lain seperti Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)
ADVERTISEMENT
"Kami tak bisa mengkonfirmasi dan butuh lembaga lain, kalau ada yang melihat meteor harus koordinasi dengan Lapan. Tapi kami yang memiliki kewenangan di bidang kegempaan kami mengkonfirmasi suara itu bukan dari gempa bumi," pungkasnya.
Sejumlah warga di Buleleng dikejutkan dengan suara ledakan pada Minggu (24/1). Suara tersebut dilaporkan terjadi pada pukul 10.27 WITA.