Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
“Durasinya 20 detik, kalau besarannya kami cek kira-kira skala 1,1 magnitudo," kata observer PGR BMKG Wilayah III Denpasar Indira kepada wartawan, Minggu (24/1).
Ia memastikan suara ledakan itu bukan gempa. Sebab, sinyal itu hanya tercatat di BMKG di Singaraja. Sementara itu, di BMKG Kintamani, yang dekat dengan Buleleng, sinyal itu tak terdeteksi.
"Memang ada anomali sinyal. Namun sinyal ini bukan seismik gempa bumi karena tak tercatat oleh beberapa sensor di sekitarnya, hanya sensor Singaraja saja," ujarnya.
Ia menuturkan, sensor milik BMKG sensitif terhadap banyak hal seperti gempa bumi, gunung api, hingga ledakan nuklir. Untuk mengetahui sebab suara atau getaran tersebut butuh koordinasi dengan lembaga lain seperti Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)
ADVERTISEMENT
"Kami tak bisa mengkonfirmasi dan butuh lembaga lain, kalau ada yang melihat meteor harus koordinasi dengan Lapan. Tapi kami yang memiliki kewenangan di bidang kegempaan kami mengkonfirmasi suara itu bukan dari gempa bumi," pungkasnya.
Sejumlah warga di Buleleng dikejutkan dengan suara ledakan pada Minggu (24/1). Suara tersebut dilaporkan terjadi pada pukul 10.27 WITA.