BMKG Ungkap Penyebab Gempa di Rangkasbitung yang Terasa di Jakarta

7 Juli 2020 12:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Deputi bidang geofisika BMKG, Muhamad sadly (dua dari kiri), dan Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono (dua dari kanan) saat konferensi pers di BMKG, Jakarta Pusat, Selasa (16/7). Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Deputi bidang geofisika BMKG, Muhamad sadly (dua dari kiri), dan Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono (dua dari kanan) saat konferensi pers di BMKG, Jakarta Pusat, Selasa (16/7). Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
ADVERTISEMENT
BMKG mencatat gempa bumi berkekuatan 5,4 magnitudo di wilayah Rangkasbitung, Banten, dan sekitarnya. Getaran juga dirasakan warga Jakarta.
ADVERTISEMENT
"Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa menengah akibat subduksi lempeng Indo-Australia yang menunjam di bawah lempeng Eurasia," kata Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono dalam keterangan tertulis, Selasa (7/7).
Gempa ini tidak berpotensi tsunami. Namun sempat membuat mereka yang bekerja di perkantoran panik.
Berikut penjelasan lengkap BMKG:
GEMPABUMI TEKTONIK M5,4 MENGGUNCANG LEBAK, TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI
Kejadian dan Parameter Gempa bumi:
Hari Selasa, 07 Juli 2020 pukul 11.44.14 WIB wilayah Lebak diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M=5,1.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 6,70 LS dan 106,15 BT , atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 18 km arah Barat Daya Rangkasbitung, Banten pada kedalaman 87 km.
ADVERTISEMENT
Jenis dan Mekanisme Gempa bumi:
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa menengah akibat subduksi lempeng Indo-Australia yang menunjam dibawah lempeng Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut memiliki mekanisme pergerakan naik (Thrust Fault).
Dampak Gempa bumi:
Guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Lebak III-IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah ), Cihara, Rangkasbitung, Bayah, Pandeglang, Malingping, Cibeber, Banjarsari, Sukabumi III MMI.
Di Jakarta, Depok, Bandung II-III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu), Tangerang Selatan, Bakauheni II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
ADVERTISEMENT
Ilustrasi gempa bumi. Foto: Getty Images
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI.
Gempa bumi Susulan:
Hingga hari Selasa, 07 Juli 2020 pukul 12.07 WIB, Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan ( aftershock ).
Rekomendasi:
Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah.
Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg.*
ADVERTISEMENT
Jakarta, 07 Juli 2020
Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG
RAHMAT TRIYONO, ST.,Dipl. Seis., M.Sc.
***
Saksikan video menarik di bawah ini.