Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, gempa di Garut bukan gempa bumi megathrust.
Menurut dia, pihaknya memang mewaspadai gempa megathrust di selatan Jawa Barat, Banten, dan Jawa pada umumnya. Tapi untuk kasus di Garut, dia memastikan bahwa itu bukan megathrust.
"Ini kita lihat kedalaman gempa 70 km ada di selatan ini pusatnya di laut ya dan memang selatan Jawa Barat selatan Banten selatan Jawa pada umumnya ini kita waspadai untuk megathrust. Tapi yang Sabtu kemarin di Garut itu bukan bagian dari megathrust itu retakannya terjadi di dalam badan lempeng samudera," kata Abdul Muhari dikutip dari akun YouTube BNPB, Senin (29/4).
"Jadi lempeng samudera yang menghujam di bawah lempeng benua Jadi ini terjadi di lempeng samudera kemudian tentu saja mengganggu atau men-distract dari lempeng benua yang ada di atasnya kemudian guncangan terasa pada daerah yang cukup luas," sambungnya.
Dampak Kerusakan
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat hingga Senin (29/4) sekitar 267 unit rumah rusak dan 11 orang mengalami luka-luka.
ADVERTISEMENT
Rinciannya sebagai berikut:
"Artinya dengan melihat data lapangan seperti ini kita bisa simpulkan gempa Garut tidak berdampak signifikan. Baik itu terhadap korban jiwa maupun korban kerusakan bangunan maupun infrastruktur. Meskipun ada 7 unit bangunan pemerintahan terdampak, 6 fasilitas kesehatan terdampak," jelasnya.