Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8

ADVERTISEMENT
Pemerintah Indonesia mengirimkan bantuan kemanusiaan bagi korban gempa bumi di Myanmar yang terjadi pada Jumat (28/3). Bantuan ini mencakup tim penyelamatan, tenaga medis, serta logistik yang dikirimkan menggunakan dua pesawat Hercules dan satu pesawat Boeing 747.
ADVERTISEMENT
Pengiriman bantuan ini dilepas secara resmi oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (1/4).
Dalam sambutannya, Suharyanto mengungkapkan tim yang diberangkatkan akan menjalankan misi kemanusiaan di daerah yang dekat dengan pusat gempa, tepatnya di Bandara Naypyidaw.
"Akibat yang diderita sungguh luar biasa. Per hari ini tercatat yang meninggal sudah di atas 2.600. Tetapi yang masih perlu diselamatkan juga masih banyak," ujarnya.
Suasana di wilayah terdampak gempa masih sangat sulit. Suharyanto menjelaskan kondisi di lokasi tidak sebaik di Indonesia, dan tantangan yang dihadapi mirip dengan saat tim Basarnas bertugas di Turki dan Suriah pada 2023.
"Di sana diinformasikan bahwa komunikasi juga belum berjalan dengan baik. Kemudian juga beberapa daerah listriknya masih padam. Tentu saja nanti yang mendukung pelaksanaan tugas daripada tim USR ini sangat terbatas," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Selain Indonesia, beberapa negara lain juga telah mengirimkan bantuan penyelamatan, di antaranya Singapura, Malaysia, Filipina, Korea Selatan, dan China.
"Kekuatannya dan kemampuannya rata-rata hampir sama dengan kita yang akan berangkat. Jadi rata-rata personelnya antara 50 sampai 80 orang. Yang agak banyak memang dari China," jelas Suharyanto.
Suharyanto mengatakan, bantuan yang diberikan Indonesia kali ini termasuk yang terbesar dibandingkan dengan misi kemanusiaan sebelumnya.
"TNI saja mengerahkan sampai dua pesawat Hercules ditambah satu pesawat Boeing 747 beserta pendukungnya. Kemudian Kementerian Pertahanan juga mendukung penuh memberikan bantuan logistik, bantuan perlengkapan, fasilitas lainnya. Kementerian Kesehatan juga menyiapkan satu tim yang akan bertugas setidaknya selama satu bulan," paparnya.
Lebih jauh, dia juga menegaskan bahwa tim yang diberangkatkan harus memiliki kesiapan penuh dalam menghadapi berbagai keterbatasan di lokasi bencana.
ADVERTISEMENT
"Sudah ada tim pendahulu kemarin berangkat 31 orang. Dari 31 orang, ada 11 orang yang bertugas menyiapkan hal-hal untuk mendukung pelaksanaan tugas. Tapi karena mereka pun datangnya tidak lama, sehingga mohon disadari kalau seandainya di sana hal-hal yang diinginkan tidak terdukung secara ideal," tandas dia.