Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
BNPT Dialog Kebangsaan di Daerah Bekas Perburuan Noordin M Top di Karanganyar
11 Desember 2024 13:29 WIB
ยท
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggelar dialog lintas agama di Rumah Dinas Bupati Karanganyar, Jawa Tengah, Rabu (11/12).
ADVERTISEMENT
BNPT memilih wilayah ini lantaran menjadi bekas tempat perburuan teroris Bom Bali II, Noordin M Top.
Selain diikuti ratusan umat lintas agama, acara ini juga diikuti aparatur sipil negara dari Pemprov Jawa Tengah. Mereka memadati area pendopo Rumah Dinas Bupati yang bentuknya menyerupai sebuah masjid.
Dalam acara itu diundang 5 tokoh agama. Ada pula perwakilan tokoh kepercayaan yang ikut hadir dalam acara ini.
Mereka adalah Zuly Qodir (Islam), Martinus Joko Lelono (Katolik), Risang Anggoro Elliarso (Kristen), Budi Raharjo (Hindu), Bhante Nyanakaruno/Kabri Nyanakaruno (Buddha), Hadi Prajoko (Penghayat Kepercayaan).
Masing-masing tokoh ini membuka acara dengan doa sesuai dengan agama masing-masing mulai dari secara Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Buddha serta secara penghayat kepercayaan.
ADVERTISEMENT
Kepala BNPT Komjen Pol Purn Eddy Hartono, dalam sambutannya mengatakan, Karanganyar dipilih karena di wilayah ini pernah terjadi perburuan gembong teroris Noordin M Top.
Sosok itu merupakan otak dari berbagai serangan bom teroris yang terjadi dalam rentang waktu tahun 2000 hingga 2005 di Indonesia.
Selain Bom Bali II, Noordin juga merupakan dalang di balik bom di JW Marriot.
"Mungkin kepada Bapak-Ibu sekalian, kenapa saya pilih Karanganyar, Pak? Jadi Pak Sugiat Santoso, bahwa saya dulu ingat ketika saya masih pangkat letkol, saya menjadi tim Satgas Anti-Terror Polri, bagaimana kami mengejar dulu tersangka Noordin M Top di wilayah Solo Raya itu," kata Eddy.
Eddy mengaku di kawasan ini sekarang sudah jauh membaik dibandingkan dahulu ketika sosok teroris dengan jaringannya itu masih aktif beraksi.
ADVERTISEMENT
"Jadi saya tidak asing lagi di wilayah Solo Raya ini. Alhamdulillah sekarang kondisinya semakin membaik," katanya.
Meski demikian, pencegahan teorisme seperti yang diamanahkan dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 2018 tetap harus ditegakkan.
Sekaligus, terkininya, meneruskan amanat asta cita milik Presiden Prabowo soal memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, Hak Asasi Manusia serta toleransi beragama agar tercipta masyarakat yang adil dan makmur.
"Makanya kami bertekad dengan stakeholder yang lain yang akan menumbuhkembangkan kearifan lokal, lokal wisdom, jangan sampai budaya-budaya dari luar itu lebih kuat pengaruhnya dibanding budaya-budaya yang ada di kita sendiri," terangnya.
Jenderal bintang 3 ini mengatakan, kesuksesan 2 tahun ke belakang tanpa serangan teroris merupakan bentuk kerja sama antarlembaga pemerintah dengan BNPT.
ADVERTISEMENT
"Walaupun ini sebagai informasi kepada Bapak-Ibu sekalian, dua tahun terakhir ini, kita alhamdulillah bersyukur tidak ada kejadian terorisme yang terjadi di atas permukaan,"
Eddy menegaskan pihaknya akan terus memonitor dinamika perkembangan bibit-bibit terorisme terlepas ada atau tidaknya serangan.
"Namun, kami akan terus tetap waspada. Terus hati-hati untuk monitor. Makanya, kami terus bekerja sama dengan jajaran intelijen. Baik itu dari BIN, dari BAHIS, dari Polri, maupun BNPT sendiri. Kami terus berkolaborasi untuk monitor jaringan-jaringan terorisme yang ada di seluruh Indonesia," tutupnya.
Dalam acara para peserta pun diminta ikut membacakan ikrar kebangsaan yang kemudian dilanjutkan dengan dialog lintas agama.
Berikut bunyi ikrar kebangsaan yang dimaksud:
ADVERTISEMENT
Dalam kegiatan ini, Eddy ditemani oleh pejabat utama BNPT yakni Bangbang Surono, Direktur Pencegahan BNPT Irfan Idris. Turut hadir juga Pj Bupati Karanganyar Timotius Suryadi dan Forkopimda Kabupaten Karanganyar.
Wakil Ketua Komisi XIII Sugiat Santoso juga hadir menjadi keynote speaker dalam kegiatan tersebut. Dia ditemani sesama kolega di Komisi XIII DPR RI Rinto Subekti.