Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
BNPT Tinjau SMAN 13 Semarang, Cegah Penyebaran Paham Ekstremisme di Sekolah
12 Desember 2024 13:48 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mendatangi SMAN 13 Semarang, Jawa Tengah, pada Kamis (12/12). Kunjungan ini merupakan bentuk peninjauan dari progam Sekolah Damai yang dilaksanakan sekolah guna mencegah penyebaran paham ekstremisme di kalangan siswa.
ADVERTISEMENT
Pantauan kumparan di lokasi, Kepala BNPT Komjen Pol Eddy Hartono menyapa para siswa yang sudah menunggu kedatangannya.
Dia terlihat mengenakan batik cokelat dan ditemani oleh Kepala Sekolah SMAN 13 Rusmiyanto yang mengenakan pakaian tradisional khas Jawa berwarna hitam lengkap dengan belangkon.
Mereka menyapa siswa dan siswi yang melemparkan senyum lebar di wajah mereka.
Seusai peninjauan hampir ke setiap kelas dari sekolah yang tengah melaksanakan kegiatan class meeting ini, Rusmiyanto menjelaskan kepada Eddy bahwa sejak program Sekolah Damai berlangsung pada 2017, sekolah yang berletak di pinggiran Semarang ini telah meningkatkan budaya dan praktik toleransi.
Pantauan kumparan, memang terlihat perbedaan, terutama antara siswi non-muslim dan yang muslim lantaran hampir semuanya mengenakan jilbab.
ADVERTISEMENT
Sebagai contoh, praktik toleransi yang telah berlangsung di sekolah ini, kata Eddy, adalah setiap Ketua OSIS dijabat oleh siswa non-muslim. Begitupun berbagai program inklusif juga dipraktikkan oleh sekolah ini.
"Banyak kunjung-kunjung ke tempat pun sudah inklusi. Jadi bersihkan tempat-tempat ibadah umum. Menanam pohon di tempat ibadah, itu," tuturnya kepada wartawan di lokasi.
Keberhasilan di sekolah ini pun diapresiasi Eddy.
"Yang menurut hasil evaluasi dari RAN PE (Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme), dari 135 taktik aksi yang dilakukan, sudah dilaksanakan 132 aksi. Nah, ini menjadi menjadi bahan evaluasi kami BNPT untuk melanjutkan RAN PE tahap 2, fase 2," ujarnya dalam sambutan di dalam aula sekolah.
Eddy mengaku sudah membawa hasil evaluasi ini untuk didiskusikan dengan kementerian dan lembaga terkait agar program Sekolah Damai bisa dibawa ke skala nasional.
ADVERTISEMENT
"Dan ini sementara berproses di kami, kemarin kami sudah berkoordinasi dengan Menkopolkam, Menteri Hukum juga, untuk proses pembuatan regulasi Perpres kita sehingga hal ini akan menjadi best practice di kita," sambungnya.
Jenderal polisi bintang 3 ini pun mengapresiasi program Sekolah Damai yang awalnya diinisiasikan oleh Wahid Foundation.
“Keberadaan Sekolah Damai ini telah berkontribusi bagi upaya pencegahan dan penanggulangan ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme,” katanya.
Usai peninjauan acara pun ditutup dengan penyerahan sertifikat secara simbolis, baik mulai dari kepala sekolah, guru, hingga perwakilan siswa.
Dalam acara ini, diikuti pula oleh PJ Gubernur Jawa Tengah Komjen Pol (Purn) Nana Sudjana, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah Uswatun Hasanah, Senior Policy and Development Advisor Wahid Foundation Mujtaba Hamdi, dan Strategy Manager for Security Strengthening and P/CVE dari AIPJ2 Afnia Sari.
ADVERTISEMENT
Program Sekolah Damai digagas oleh Wahid Foundation sejak 2017 dengan dukungan Australia Indonesia Partnership for Justice 2 (AIPJ 2).
Program itu diluncurkan di beberapa provinsi, seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, DKI Jakarta, dan Jawa Barat, program ini terus berkembang sebagai pendekatan strategis dalam mendukung pendidikan toleransi dan perdamaian.