Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Badan intelijen Amerika Serikat, CIA, murka akibat bocoran dokumen rahasia terbaru oleh WikiLeaks. Menurut CIA, tindakan WikiLeaks itu membahayakan rakyat Amerika dan merusak upaya negara itu dalam memerangi terorisme.
ADVERTISEMENT
Dalam komentarnya, juru bicara CIA Heather Fritz Horniak tidak mengakui ribuan dokumen yang dirilis WikiLeaks pekan ini adalah benar milik CIA. Namun dia mengatakan bocoran WikiLeaks mengganggu operasional personel militer dan intelijen AS.
"Publik Amerika akan dalam masalah besar oleh bocoran WikiLeaks yang dimaksudkan untuk merusak kemampuan intelijen dalam melindungi AS dari teroris dan musuh lainnya," kata Horniak, Rabu (8/3).
"Bocoran itu tidak hanya merusak kinerja personel dan operasi AS, tapi juga memberikan alat dan informasi kepada musuh untuk melukai negara ini," lanjut dia.
Ada hampir 9.000 dokumen CIA yang dibocorkan oleh WikiLeaks dengan sandi "Vault 7" pada Selasa (7/3). Dalam dokumen itu terungkap CIA mampu meretas segala macam sistem operasi komputer dan ponsel pintar, termasuk menjadikan Smart TV Samsung sebagai alat penyadap percakapan.
ADVERTISEMENT
CIA disebut bisa menembus aplikasi seperti WhatsApp, Signal, Telegram hingga Weibo. CIA mampu mencuri komunikasi di berbagai aplikasi itu dengan cepat sebelum pesan-pesan di dalamnya sempat terenskripsi.
Horniak tidak berkomentar soal bocoran itu, namun dia mengatakan bahwa CIA memang memiliki operasi siber. Menurut dia, operasi siber CIA diperlukan untuk mempertahankan negara dari serangan musuh.
"Tugas CIA untuk inovatif, canggih, dan menjadi garis terdepan pertahanan dalam melindungi negara ini dari musuh di luar negeri," kata Horniak.