Bonnie Triyana: Tak Ada Alasan Menutup Pameran Yos, Biar Publik yang Menilai

20 Desember 2024 18:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota Komisi X DPR RI Bonnie Triana menjawab pertanyaan wartawan di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat (20/12/2024).  Foto: Alya Zahra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Anggota Komisi X DPR RI Bonnie Triana menjawab pertanyaan wartawan di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat (20/12/2024). Foto: Alya Zahra/kumparan
ADVERTISEMENT
Anggota Komisi X DPR RI Fraksi PDIP, Bonnie Triyana, turut mendampingi pelukis Yos Suprapto untuk meninjau langsung lokasi pameran di Galeri Nasional, Jumat (20/12). Sedianya pameran digelar 19 Desember, tapi batal dihelat karena kurator mundur.
ADVERTISEMENT
“Menurut saya perhelatan publik ini harus dibuka, publik harus lihat bahwa ada kontroversi saya pikir itu bagus untuk menciptakan satu diskusi mengenai seni,” kata Bonnie kepada wartawan di Galeri Nasional Indonesia, Kawasan Gambir, Jakarta Pusat.
Apabila di dalamnya ada pesan ataupun kritik sosial politik, Bonnie melanjutkan, biarkan publik menilainya sendiri.
“Kalau memang di situ ada pesan-pesan atau pun ada kritik sosial politik ya itu bagian yang inheren dengan seni itu sendiri dan ini bukan kejadian unik,” ucapnya.
“Jadi saya pikir mestinya Galeri Nasional Indonesia membukanya untuk publik. (Biarkan) publik kemudian, bisa menilainya,” sambungnya.
Yos Suprapto seharusnya membuka pameran lukisan tunggal bertajuk “Kebangkitan: Tanah Untuk Kedaulatan Pangan” di Galeri Nasional, Jakarta, pada Kamis, (19/12) malam.
ADVERTISEMENT
Lukisan Yos Suprapto yang sedianya dipamerkan di Galeri Nasional. Foto: Dok. Istimewa
Namun secara tiba-tiba pihak Galeri Nasional mengunci pintu lokasi pameran. Para pengunjung yang hadir di pembukaan dilarang melihat pameran yang telah dipersiapkan sejak setahun terakhir itu.
Yos mengatakan, sebelum pameran dibuka, kurator yang ditunjuk Galeri Nasional, Suwarno Wisetrotomo, meminta lima, di antara 30 lukisan, diturunkan. Namun Yos menolak.
Lima lukisan itu berkaitan dengan sosok yang pernah sangat populer di masyarakat Indonesia. Banyak kalangan menyebut lukisan itu mirip wajah Jokowi.
Lukisan Yos Suprapto yang sedianya dipamerkan di Galeri Nasional. Foto: Dok. Istimewa
Yos mengingatkan publik hati-hati dalam menafsirkan karyanya. Termasuk dalam melihat lukisan dari segala perspektif.
“Makanya hati-hati. Jangan melihat segala sesuatu itu hanya dari satu perspektif. Lihatlah bola, belajar melihat bola secara utuh. Itu penting,” kata Yos di tempat yang sama.
"Bola kalau kamu lihat dari sisi itu, kamu hanya melihat sisi ini. Apakah kamu melihat sisi ini?" imbuhnya.
ADVERTISEMENT