Budi Arie soal Server PDNS Belum Pulih Usai Dihack: Beresinnya Mesti Silent

25 Juli 2024 16:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menkominfo Budi Arie Setiadi dan Ketum MUI Anwar Iskandar saat konferensi pers terkait pemberantasan judi online di ruang konpers Kemenkominfo, Jakarta, Kamis (25/7/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menkominfo Budi Arie Setiadi dan Ketum MUI Anwar Iskandar saat konferensi pers terkait pemberantasan judi online di ruang konpers Kemenkominfo, Jakarta, Kamis (25/7/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini server Pusat Data Nasional Server Sementara (PDNS) di Surabaya yang diserang ransomware belum jelas perbaikannya. Menkominfo Budi Arie Setiadi menyebut, pihaknya bekerja diam-diam untuk memperbaiki.
ADVERTISEMENT
"Di dunia ini enggak ada orang kena hack ditanya oleh wartawan 'Pak, kapan Pak? Namanya apa?' Enggak ada. Karena harus silent," tutur Budi di Gedung Kemkominfo, Jakarta Pusat, Kamis (25/7).
Ia tak mau membeberkan upaya apa yang dilakukan pemerintah untuk memperbaiki server PDNS 1 yang dihack.
"Beresinnya juga mesti silent," imbuh dia.
Kata Budi, Dirjen Aptika Kominfo Hokky Situngkir yang nanti akan menjelaskan secara detail terkait progres penanganan masalah ini.
"Nanti ada Pak Dirjen yang jelasin soal PDNS," katanya.
"Beres, udah tanya Pak Dirjen tuh Pak Dirjen aja senyum-senyum," tutupnya.
Server PDNS di Surabaya milik Kementerian Kominfo diserang malware ransomware sejak 20 Juni 2024 dini hari. Gangguan akibat serangan siber itu pertama kali dilaporkan Imigrasi yang tak bisa optimal melayani penumpang pesawat di bandara internasional sejak pukul 04.00 WIB. Saat ini layanan sudah normal.
ADVERTISEMENT
Malware ransomware yang menyerang server PDN merupakan jenis baru, yaitu Brain Cipher. Ransomware ini merupakan varian terbaru dari LockBit 3.0. Penyerang ransomware meminta tebusan USD 8 juta atau Rp 131 miliar. Siapa penyerang itu, belum diketahui.