Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Bukan Serbet, Pemenang Juara Lomba Nyanyi di Banten Dapat Bakul Nasi
3 Mei 2018 17:38 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
ADVERTISEMENT
Mahasiswa STIE Bina Bangsa, Noval Fathurrohman (25), mendapatkan dua buah serbet sebagai hadiah lomba puisi yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Pemprov Banten. Namun tidak hanya Noval saja yang dapat hadiah 'nyeleneh', AU (20) --yang identitasnya tidak ingin disebutkan--, pemenang lomba solo vocal yang diadakan oleh penyelenggara yang sama, mendapatkan hadiah bakul nasi.
ADVERTISEMENT
Tak berbeda dengan Noval, AU yang kini berstatus sebagai pekerja swasta hanya mendapatkan sebuah bakul nasi sebagai ganjaran menangi juara di lomba itu. Dalam sebuah unggahan di Facebook, AU menceritakan pengalamannya terkait hadiah yang ia terima.
kumparan melakukan konfirmasi kepada AU terkait komentarnya. Melalui pesan singkat, AU membenarkan bahwa dia hanya menerima sebuah bakul nasi sebagai hadiah juara lomba solo vocal itu.
Pada mulanya, AU mengaku datang ke acara tersebut karena sebuah acara pagelaran Hardiknas. Saat berada di lokasi, ia mendengar ada perlombaan bernyanyi yang turut digelar, tanpa pikir panjang ia pun mendaftar.
"Denger-denger ada lomba menyanyi. Jadi saya ikutan deh. Tanpa persiapan apapun, karena nyanyi emang sudah hobi saya," kata AU saat dihubungi kumparan (kumparan.com).
ADVERTISEMENT
Setelah mengikuti rangkaian perlombaan, saat yang ditunggu pun tiba yaitu pengumuman juara.
"Nah Alhamdulillah saya dapet juara tuh di acara kemarin," kata AU.
Namun, AU dibuat kaget ketika membuka hadiah yang ia dapatkan.
"Pas saya buka hadiahnya banyak di lapisi kotak-kotak gitu. Kotak ke-3 baru ada isinya.. dan ternyata isinya bakul nasi plastik yg kecil," ungkap AU.
"Di situ saya ketawa-ketawa sendiri. Ini beneran hadiahnya? Tapi ya sudahlah saya diam aja.. eh ternyata malah ada yang dapet lebih parah dari saya. Lomba puisi dihadiahi serbet. Kayaknya ko terdengar aneh ya," lanjut AU bercerita.
AU pun sebenarnya tidak berharap hadiah yang mewah, ia hanya menginginkan hadiah yang berkesan karena perlombaan itu dilaksanakan berbarengan dengan peringatan Hardiknas.
ADVERTISEMENT
"Yaah bisa berupa alat-alat tulis atau dan lain lain, yang penting yang berharga bagi kami," ucap AU.
"Saya ga berharap untuk penggantian hadiah apapun. Yang saya harap, semoga acara di tahun berikutnya lebih berkualitas," tutup AU.
Berbagaimacam tanggapan bermunculan merespons kejadian ini, salah satunya dari pegiat seni di Banten, Arie. Menurutnya kejadian ini harus ditanggapi secara serius.
"Kalau saya sih inginnya masalah seperti ini harus disikapi secara serius karena ini menyangkut harga diri banten, seniman itu jangkauannya luas dari sabang sampai merauke bahkan mancanegara beda dengan pemerintahan, kalau ada yg tersakiti di kubu para seniman maka akan terasa oleh seluruh pelakon seni secara luas," kata Arie.
Secara terpisah, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Banten sudah meminta maaf kepada masyarakat Banten dan pemenang lomba atas insiden pemeberian hadiah ini. Permintaan maaf disampaikan oleh Sekretaris Dindikbud Banten, Djoko Waluyo.
ADVERTISEMENT
“Permohonan maaf sebesar-besarnya. Mohon beribu maaf atas kejadian tersebut. Ini pelajaran penting bagi kami,” ujar Djoko seperti dikutip dari Bantennews, Kamis (3/5).
Sebagai koreksi, artikel ini sudah diedit, Sabtu (5/5).