Bullying PPDS: Keluarga dr Aulia Ungkap Dugaan Intimidasi, Sudah Lapor LPSK

5 September 2024 15:22 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ibunda almarhumah dr Aulia, Nuzmatun Malinah; adik kandung, Nadia; dan pengacara mereka, Misyal Ahmad usai membuat pelaporan di Polda Jateng. Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ibunda almarhumah dr Aulia, Nuzmatun Malinah; adik kandung, Nadia; dan pengacara mereka, Misyal Ahmad usai membuat pelaporan di Polda Jateng. Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
ADVERTISEMENT
Keluarga dr. Aulia Risma Lestari, mahasiswi Undip yang menempuh PPDS di RS Kariadi, telah membuat laporan ke Polda Jawa Tengah atas kasus bullying yang diduga dilakukan seniornya hingga membuatnya bunuh diri.
ADVERTISEMENT
Kuasa hukum keluarga Aulia, Misyal Ahmad, mengatakan keluarga sempat mendapat intimidasi agar keluarga almarhum tak membuat laporan ke polisi.
"Banyak, dari mana-mana. Saya tidak bisa buka dulu kita musti jaga keamanan mereka," kata Misyal di Polda Jateng, Kamis (5/9).
Laporan itu akhirnya dibuat setelah Misyal meyakinkan pihak keluarga agar mau melaporkan kasus ini. Ia menyebut, ini merupakan upaya untuk menghilangkan bullying di PPDS.
"Kalau kita tidak putus mata rantai ini ya repot. Banyak terjadi di tempat-tempat lain tapi mungkin mereka enggak berani. Ini kan kita mencari satu cara agar mereka berani mengungkap," kata dia.
Ia juga sudah meminta perlindungan untuk keluarga korban dan saksi dalam kasus ini. Ia juga meminta kepada kementerian terkait agar bisa memindahkan lokasi pendidikan bagi para saksi atau korban bullying lainnya agar mereka bisa bebas bersaksi.
ADVERTISEMENT
"Semua kita sudah jaga, lapor LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban) untuk korban-korban. Misalkan gini, anda di PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) pada saat (senior) mau menjelekkan, pasti anda enggak nyaman. Mungkin korban ini tinggal dua semester jadi mereka takut. Begitu mereka mau lapor kita pindahkan ke tempat lain, kita kasih beasiswa itu yang kita coba bicarakan. Biar yang melapor tenang, enggak kembali ke situ," imbuh Misyal.
Ia juga prihatin kasus bullying ini terjadi di lingkungan pendidikan dokter yang merupakan orang-orang pintar dan terdidik
"Yang saya prihatin dilakukan oleh orang-orang pintar. Yang harusnya mentalnya stabil. Harus ada perlindungan kepada korban. Mudah-mudahan minta doanya ya," kata Misyal.
Kini pihak keluarga almarhumah melaporkan sejumlah senior ke Polda Jawa Tengah. Mereka dilaporkan terkait pemerasan, pengancaman, hingga intimidasi terhadap korban.
ADVERTISEMENT