Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Bunga Rafflesia Patma Terancam Punah, Bakal Ditumbuhkan di Luar Hutan Lindung
3 Maret 2024 10:43 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Rafflesia patma sebagai kerabat dekat Rafflesia arnoldii merupakan salah satu tumbuhan dilindungi karena keberadaannya di alam sudah langka dan terancam kepunahan. Untuk menjaga kelestariannya, pemerintah bakal melakukan terobosan dengan upaya konservasi di luar kawasan lindung.
ADVERTISEMENT
Selama ini, upaya konservasi kerabat Rafflesiaceae di habitat asalnya secara in situ di kawasan lindung, maupun di luar habitat asalnya atau secara ex situ seperti kebun raya, arboretum, dan taman kehati.
“Kami meneliti keragaman genetik Rafflesia patma yang berasal dari lima lokasi yang berada di luar kawasan lindung, yaitu Kebun Raya Bogor (KRB), Leuweung Cipeucang Geopark Ciletuh, Bojong Larang Jayanti, Leuweung Sancang, dan Pangandaran,” ungkap Ketua Kelompok Riset Ekologi Komunitas dan Populasi Pusat Riset Ekologi dan Etnobiologi (PREE) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Yayan Wahyu C. Kusuma, dalam rilisnya, Minggu (3/3).
Perlu ditumbuhkan di luar kawasan hutan lindung
Yayan mengatakan sejak 2004, periset BRIN telah berhasil meneliti dan menumbuhkan Rafflesia patma beserta tanaman inangnya. Tumbuhan endemik asal Pangandaran ini setidaknya telah mekar lebih dari 16 kali di KRB.
ADVERTISEMENT
“Menariknya, hasil penelitian menunjukkan bahwa keragaman genetik Rafflesia patma yang berasal dari Leuweung Cipeucang paling tinggi, yaitu 0,36 melebihi keragaman genetik yang berasal dari KRB (0,32), Bojong Larang Jayanti (0,08), Leuweung Sancang (0,32), dan Pangandaran (0,04),” rinci Peneliti Ahli Utama ini.
Oleh sebab itu, perlunya upaya konservasi jenis-jenis tumbuhan langka yang tumbuh di luar kawasan lindung.
“Selain Rafflesia patma, kami juga menemukan data serupa pada jenis tumbuhan langka lainnya yang tumbuh di luar kawasan lindung, seperti Vatica Bantamensis dan Hopea bilitonensis,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala PREE BRIN Anang Setiawan Achmadi menyampaikan, topik yang sedang didiskusikan yaitu terkait “Ecology and Conservation of Biodiversity Outside Protected Area” akhir-akhir ini menjadi perhatian banyak pihak.
ADVERTISEMENT
“Hal ini merupakan salah satu hot issue konservasi yang saat ini banyak diperbincangkan”, ujar Anang.