Bupati Cianjur: Malapraktik 'Sesar Bernanah' itu Tudingan Politis Caleg

Bupati Cianjur, Herman Suherman. Foto: Dok. Istimewa

Bupati Cianjur, Herman Suherman, memastikan tidak ada peristiwa dugaan malapraktik terhadap seorang perempuan yang menjalani persalinan sesar di RSUD Sayang, Cianjur.

"Tidak benar, ini hanya politik saja. Karena, pasien tersebut didampingi atau diadvokasi oleh salah seorang calon legislatif. Jadi ini, lebih kuat kepentingan politiknya," kata Herman pada Jumat (8/12). Herman enggan mengungkapkan identitas caleg yang ia maksud.

"Saya yakin rumah sakit tidak akan seperti itu," ujar Herman.

Ada-tidaknya malapraktik itu kini sedang diusut polisi. Kasat Reskrim Polres Cianjur, Iptu Tono Listianto, mengungkapkan jajarannya mendalami dengan mengumpulkan berbagai bukti terkait dugaan malapraktik terhadap seorang perempuan saat proses persalinan sesar di RSUD Sayang.

Selain itu, kata Tono, polisi juga segera memanggil para pihak, terutama keluarga pasien untuk dimintai keterangannya.

"Kita pro-aktif dengan dugaan kasus malapraktik yang terjadi di lingkungan RSUD Sayang ini. Prosesnya tengah berjalan, termasuk segera memanggil untuk dimintai keterangan dari keluarga pasien," kata Tono, kepada wartawan, Sabtu (9/12).

RSUD Sayang

Sementara itu, Direktur Utama RSUD Sayang Cianjur, dr Irfan Nur Fauzi menyebutkan telah membebaskan seluruh biaya persalinan dan perawatan bagi pasien tersebut.

Irfan menambahkan, pihaknya akan segera memintai klarifikasi seluruh tenaga kesehatan yang diduga terlibat dalam proses penanganan pasien tersebut.

"Kita sudah bebaskan seluruh biaya penanganannya, gratis. Terkait, dugaan ini kita masih akan memintai klarifikasi dari para tenaga kesehatan yang terlibat dalam penanganan pasien ini. Hari ini, rencananya pasien akan menjalani tindakan medis dari tim dokter untuk mengobati luka pasca persalinan sesar," kata Irfan.