Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Buronan Thailand Chaowalit Komunikasi Pakai Google Translate saat di Indonesia
1 Juni 2024 15:53 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kabagjatinter Sekretariat NCB Divhubinter Polri, Kombes Audie Latuheru, mengatakan Chaowalit rupanya tak bisa berbahasa Indonesia. Selama pelariannya, ia menggunakan Google Translate untuk berkomunikasi.
"Dia bahasa Inggris gak bisa, bahasa Indonesia gak bisa. Jadi dia selama ini ngomongnya pakai bantuan Google Translate Voice," kata Audie saat dihubungi, Sabtu (1/6).
Selama pelariannya di Indonesia, Chaowalit juga dibantu dua orang warga negara Indonesia (WNI). Kedua WNI itu kini telah ditangkap Polda Sumatera Utara.
Audie menjelaskan, kedua WNI itu membantu Chaowalit mendapatkan KTP palsu dengan nama samaran Sulaiman. Mereka juga diduga mengajarkan bahasa Indonesia kepada Chaowalit.
"Dia kan gak bisa bahasa, dia sedang belajar Bahasa. Mungkin juga dua orang yang ditangkap itu di antaranya ngajarin dia Bahasa mungkin ya," ungkap dia.
ADVERTISEMENT
Chaowalit Sebelum Kabur dari Thailand
Diberitakan Bangkok Post, Chaowalit Thongduan alias Sia Paeng Nanod (38), merupakan tahanan kasus percobaan pembunuhan terhadap seorang polisi dalam rangkaian percobaan penculikan pada 2 September 2019 di provinsi Phatthalung, Thailand.
Dia divonis 20 tahun enam bulan oleh Pengadilan Phatthalung pada Januari 2022. Chaowalit lalu dipindahkan ke penjara Nakhon Si Thammarat pada 7 Agustus 2023.
Pada 20 Oktober 2023, Chaowalit dibawa sipir penjara ke RS Maharat Nakhon Si Thammarat untuk perawatan gigi. Setelah sampai di sana, dokter menunda pemeriksaan itu.
Saat hendak dibawa kembali ke Penjara, Chaowalit terjatuh ke lantai. Ia lalu dirawat di lantai 6 rumah sakit tersebut. Di tempat tidur kakinya diborgol, sementara ada 2 sipir yang ditugaskan untuk mengawasinya.
ADVERTISEMENT
Pada Minggu 22 Oktober pagi, Chaowalit dilaporkan hilang. Polisi dan tentara Thailand ditugaskan membantu pencarian Chaowalit. Komandan penjara menawarkan hadiah 100 ribu Baht bagi yang mengetahui keberadaan Chaowalit.
Sampai pada akhirnya Chaowalit ditangkap di Badung, Bali pada Kamis (30/5) pagi.