Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Butuh 1 Bulan untuk Bangun Kembali Beton LRT Pulogadung yang Roboh
25 Januari 2018 17:56 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
ADVERTISEMENT
Bangunan proyek Light Rail Transit (LRT) di Jalan Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur, roboh pada Senin (22/1). Pemasangan kembali beton yang roboh diperkirakan membutuhkan waktu hingga 1 bulan.
ADVERTISEMENT
"Kemarin saya dipresentasikan jadwal, mereka butuh waktu sekitar 1 bulan untuk membangun ulang itu. Tetapi itu tidak mengganggu keseluruhan pembangunan karena akan dilakukan resequencing," ujar Dirut Jakpro, Satya Heragandhi usai konferensi pers progress LRT, di Depo LRT Wika, Jalan Pegangsaan II, Jakarta Pusat, Kamis (25/1).
Investigasi mengenai penyebab kecelakaan kerja tersebut masih terus dilakukan. Pihak Jakpro bekerja sama dengan pihak terkait dalam penyelidikan kasus tersebut.
"Saat ini ada 5 pihak yang ikut investigasi. Satu dari internal, dari Wika dan semua, konsultannya dan teknologinya semua. Terus dari ITB, Disnaker DKI, terus Puslabfor, kemudian Kementerian PUPR dan terakhir dari KNKT," jelas Satya.
Karena investigasi masih berjalan, police line di lokasi proyek LRT Pulogadung masih terpasang. Menurut Satya, perlu 10 hingga 14 hari hingga hasil investigasi keluar.
ADVERTISEMENT
"Jadi kita bersyukur ada 5 pihak yang lihatin dan biar kita menunggu hasilnya. Kita juga penasaran seperti apa sih situasinya," ungkapnya.
Korban robohnya beton LRT yang beberapa waktu lalu masih dirawat di rumah sakit sudah diperbolehkan pulang. Sementara pembangunan ulang beton LRT dipastikan tak mengganggu proses pembangunan secara keseluruhan.
"Kerugian buat Jakpro enggak ada. Karena ini kan belum diserahkan, jadi kerugian ini ada di pihaknya Wika atau bahkan masih belum dipihak Wika," tandasnya.
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 6 November 2024, 7:09 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini