Canda Ridwan Kamil ke Ainun Najib: Dicari Pak Jokowi, Dikerahkan TNI-Polri

3 Februari 2022 23:11 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ainun Najib saat peringatan haul ke-2 wafatnya Gus Sholah. Foto: Youtube/Tebuireng Initiatives
zoom-in-whitePerbesar
Ainun Najib saat peringatan haul ke-2 wafatnya Gus Sholah. Foto: Youtube/Tebuireng Initiatives
ADVERTISEMENT
Sosok kader muda Nahdlatul Ulama (NU) yang juga praktisi teknologi Ainun Najib tengah menjadi sorotan usai Presiden Jokowi memintanya untuk pulang ke Indonesia. Bahkan Jokowi meminta NU memulangkan Ainun Najib.
ADVERTISEMENT
Ainun Najib dikenal sebagai penggagas situs KawalPemilu.org dan tokoh muda yang kritis pada situasi di Indonesia.
Kondisi ini pun menjadi bahan gurauan Gubernur Jabar Ridwan Kamil kepada Ainun Najib saat memberi sambutan pada acara haul ke-2 wafatnya KH Salahuddin Wahid atau Gus Sholah secara daring, Kamis (3/2) malam. Ainun Najib juga hadir dalam acara tersebut secara daring dari Singapura.
"Bang Ainun ini sedang dicari Pak Jokowi untuk pulang, sedang dikerahkan TNI-Polri untuk memulangkan dari Singapura. Saking istimewanya," gurau Ridwan Kamil disambut gelak tawa Ainun Najib.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Foto: Dok. Pemprov Jawa Barat
Usai memberi salam kepada Ainun Najib dan hadirin, Ridwan Kamil kemudian melanjutkan sambutannya terkait sosok Gus Sholah yang sama-sama lulusan arsitek ITB. Ia mengaku banyak mendapat nasihat dari Gus Sholah.
ADVERTISEMENT
"Pertemuan dengan Gus Sholah, banyak nasihat yang saya praktikkan, kami ada ikatan sesama alumni teknik arsitek ITB, pada dasarnya santri ada yang menjadi kiai, santri ilmuwan, pengusaha, gubernur, presiden, tapi apa pun itu adalah dasarnya santri," jelasnya.
Pesan Gus Sholah yang ia terima pertama mengenai Islam tawassuth atau tengah-tengah. Pesan ini pun ia praktikkan dalam memimpin Jabar.
"Gara-gara itu, saya membuat english for ulama muda Jabar, 5 terbaik menjadi duta besar Jabar untuk berdialog antara barat dan Islam," terang pria yang akrab disapa Emil ini.
Gus Sholah. Foto: ANTARA
Nasihat kedua adalah Islam yang tegak lurus, berkeadilan, dan membela kaum lemah. "Ketiga keseimbangan, ikhtiar-doa, akhirat-dunia, pekerjaan-keluarga, dan terakhir tasamuh, islam toleran," ungkapnya.
Selain keempat nasihat itu, menurut Emil, banyak keluhuran Gus Sholah yang bisa diteladani, terutama dalam kehidupan bermasyarakat, bersaudara, dan berbangsa yang harus saling toleran.
ADVERTISEMENT
"Kalau kita tidak bersaudara dalam keimanan, kita bisa bersaudara dalam berbangsa, bisa bersaudara dalam kemanusiaan, ini keluhuran Gus Sholah," pungkasnya.