Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Cara Kerja Racun VX Pembunuh Kim Jong Nam
26 Februari 2017 6:45 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT
Video di atas adalah penjelasan singkat mengenai cara kerja racun VX, senjata mematikan yang membunuh Kim Jong Nam. Hanya butuh 10 mg saja untuk melumpuhkan seseorang. Tak heran, racun ini masuk dalam kategori pembunuh massal.
ADVERTISEMENT
Cairan ini memiliki nama kimia S-2 Diisoprophylaminoethyl methylphosphonothiolate. Cairan kimia ini pertama kali ditemukan oleh ahli kimia Ranajit Ghosh di Inggris pada tahun 1952.
Dilansir Guardian, terdapat beberapa negara yang pernah menggunakan racun tersebut secara resmi. Negara tersebut adalah Irak, Amerika Serikat, Rusia, dan Suriah. Negara-negara tersebut menggunakan racun VX sebagai senjata pembunuh pendukung operasi militer.
Pengembangan VX sebagai senjata pertama kali dilakukan oleh Pemerintah Irak saat menyerang warga Kurdi tahun 1988. Pada tahun 2015, sebuah laporan investigasi menyebutkan bahwa racun VX ditemukan di Departemen Kimia Suriah. Pemerintah Suriah diduga mengembangka racun VX untuk melengkapi persenjataan guna menghadapi perang sipil. Namun, baik Irak maupun Suriah tidak terbukti secara langsung telah menggunakan racun VX sebagai senjata.
ADVERTISEMENT
Karena berbahaya, VX tetap dilarang untuk dipergunakan sebagai senjata bahkan dalam keadaan perang sekalipun. Konvensi Senjata Kimia sudah melarang penggunaan VX di dunia. VX hanya diperbolehkan untuk penelitian dan kebutuhan medis.
Malaysia kini sedang berusaha menyisir sisa-sisa racun tersebut yang kemungkinan masih berada di area Bandara internasional Kuala Lumpur.
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 21:56 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini