Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Cara Panglima TNI Jaga Kondusivitas di Papua Usai Dibebaskannya Pilot Susi Air
3 Oktober 2024 19:56 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto, mengungkap pendekatan yang dilakukan oleh TNI untuk menjaga kondusivitas usai pembebasan Pilot Susi Air Philip Mehrtens asal Selandia Baru yang sempat disandera oleh OPM. Apalagi d Papua juga akan digelar Pilkada.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, operasi dilakukan dengan pendekatan 'smart power'.
"Kita mengedepankan smart power dalam operasi teritorial yang kita lakukan di sana," kata dia ketika ditemui usai kegiatan doa bersama menjelang HUT ke-79 TNI di Monas, Jakarta Pusat, pada Kamis (3/10).
Informasi yang dihimpun, pendekatan smart power merupakan kombinasi dari hard power, soft power, dan diplomasi.
Agus juga menambahkan operasi yang dilakukan di Papua tak dapat disamaratakan. Tiap wilayah di Papua mempunyai tingkat kerawanannya masing-masing.
"Jadi tidak semua wilayah di Papua itu rawan ya, jadi ada daerah rawan, ada yang sudah aman, sehingga pelaksanaan operasinya pun di sana berbeda-beda," ucap dia.
Adapun terkait dengan Nduga, Agus memastikan situasi di sana masih cenderung aman. Meski begitu, dia belum berencana untuk menarik pasukan TNI dari Nduga.
ADVERTISEMENT
"Sementara masih aman (di Nduga)," kata dia.
Sebelumnya, Philip Mehrtens yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata OPM akhirnya dibebaskan. Saat ini kondisinya dalam keadaan selamat dan sehat. Philip Mehrtens dibebaskan pada Sabtu (21/9) lalu.
Usai dibebaskan Philip langsung diterbangkan dari Nduga ke Timika, Papua. Sesampainya di Timika Philip dibawa ke ruangan khusus untuk dilakukan pemeriksaan medis lebih lanjut.