CDC Laporkan Kasus Hepatitis Akut di AS Melesat 71 Orang dalam 2 Minggu

20 Mei 2022 12:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Hepatitis A. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Hepatitis A. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Amerika Serikat menyatakan bahwa kasus hepatitis akut terus mengalami peningkatan. Per Rabu (18/5), ditemukan 180 kasus hepatitis akut pada anak, di 36 negara bagian dalam kurun waktu 7 bulan terakhir.
ADVERTISEMENT
Angka tersebut bertambah 71 kasus dari yang terakhir dirilis pada 5 Mei lalu. CDC menjelaskan bahwa pertambahan kasus tersebut bersifat retrospektif atau kasus yang sedang dihitung sekarang ini diperkirakan terjadi pada Oktober 2021 lalu.
Dikutip dari U.S. News, Jumat (20/5) sejak Februari tidak ada kematian yang dilaporkan dan jumlah anak yang membutuhkan transplantasi hati juga menurun menjadi 9%.
Dokter penyakit menular di Rumah Sakit Anak Ann & Robert H. Lurie Chicago, Dr. Tina Tan menyatakan bahwa hepatitis akut ini terjadi pada anak-anak yang sehat dan tidak memiliki kondisi yang mendasarinya. Penyebab dari penyakit ini masih menjadi misteri, tetapi memberikan dampak yang parah.
"Ini tidak biasa karena ini terjadi pada anak-anak normal dan sehat yang tidak memiliki kondisi yang mendasarinya. Tidak ada yang tahu penyebab sebenarnya dan yang membuatnya lebih menakutkan adalah anak-anak ini menderita hepatitis yang sangat parah," kata Tina.
ADVERTISEMENT
CDC memperkirakan sekitar setengah dari anak-anak yang terinfeksi hepatitis akut di AS memiliki beberapa bentuk adenovirus. Hal ini terus menjadi indikator kuat mengenai penelitian dari penyebab kasus-kasus ini.
Pihak CDC terus mengimbau para orang tua dan pengasuh untuk waspada akan gejala hepatitis akut pada anak, serta segera menghubungi pelayanan kesehatan jika menemukan gejala tersebut pada anak.
"Namun, kami mendorong orang tua dan pengasuh untuk mewaspadai gejala hepatitis, terutama penyakit kuning, yang menguningnya kulit atau mata, dan untuk menghubungi penyedia layanan kesehatan anak mereka jika ada kekhawatiran," kata CDC.
Wakil Direktur CDC, Dr. Jay Butler membantah terkait rumor yang beredar mengenai vaksin COVID-19 yang menjadi penyebab hepatitis akut ini.
"Vaksinasi COVID-19 bukanlah penyebab penyakit ini dan kami berharap informasi ini membantu memperjelas beberapa spekulasi yang beredar secara online," kata Butler.
ADVERTISEMENT
Reporter: Devi Pattricia