Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Cegah Prostitusi, Satpol PP DKI Bangun 3 Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke
6 Mei 2024 18:14 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi DKI Jakarta mendirikan tiga posko keamanan di sekitar Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Jalan Tubagus Angke, Jakarta Barat. Posko ini untuk mencegah kasus asusila kembali terjadi di RTH tersebut, seperti yang sebelumnya dilaporkan oleh masyarakat.
ADVERTISEMENT
Tiga posko itu didirkan tadi malam. Satpol PP juga sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak seperti dengan Kecamatan Grogol Petamburan, Kelurahan Wijaya Kusuma, dan Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Barat, untuk menata lokasi.
"Sudah dilakukan penopingan pohon dan semak-semak. Sehingga, yang tadinya banyak pepohonan, kini sudah lebih terang. Ditambah juga dengan penerangan dari lampu sorot,” ungkap Kepala Satpol PP Provinsi DKI Jakarta Arifin, dikutip dari rilis Satpol PP, Senin (6/5).
Banyak kondom di RTH Tubagus Angke
Banyak ditemukan kondom bekas pakai di RTH Tubagus Angke, Jakarta Barat. Temuan itu didapat saat petugas dari Pemkot Jakarta Barat membersihkan RTH.
Selain itu, ditemukan pula sampah tisu bekas pakai, bungkus rokok, hingga gelas plastik yang berserakan di kawasan tersebut.
ADVERTISEMENT
Imbas penemuan itu, Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto, langsung melarang warga nongkrong di sana. RTH Tubagus Angke akan dijadikan taman pasif untuk menghindari hal serupa terjadi.
"Saya segera minta ke Sudin Tamhut (Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota) untuk segera tindak lanjuti kondisi taman itu. Jadi, taman untuk dilintasi aja. Jadi, paling tidak, di situ tak ada ruang buat nongkrong-nongkrong, buat ditanami saja," kata Uus, Rabu (1/5).
Sementara itu, Camat Grogol Petamburan, Agus Sulaeman, menduga RTH itu jadi tempat prostitusi liar.
Dia mengaku sudah kerap menggelar razia, namun informasinya sering bocor.
"Kalau kegiatan rutin, kami penertiban sudah rutin, cuma kadang-kadang penertiban itu juga bocor, jadi tidak efektif," kata Agus.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, pihaknya berencana melakukan penertiban secara diam-diam.