Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Pemprov Jawa Barat berencana akan menutup Museum Gedung Sate untuk sementara waktu. Penutupan itu dalam rangka mencegah penyebaran virus corona dan sehubungan dengan status siaga satu Jabar.
ADVERTISEMENT
Kepala Biro Umum Setda Pemprov Jawa Barat Iip Hidayat mengatakan, pihaknya akan lebih dulu berkoordinasi dengan pimpinan terkait rencana penutupan Museum Gedung Sate.
"Jadi belum ditutup. Kami mau melapor hari ini jam 13.00 WIB ada rapat dengan gubernur. Cuma, kami menyiapkan langkah antisipatif kemungkinan ditutup. Karena apa? Pengunjung ke sana tidak hanya dari dalam negeri, tetapi luar negeri juga banyak," kata Iip, Selasa (3/3).
Iip mengatakan jika Museum Gedung Sate tidak ditutup, pihaknya akan melakukan sejumlah langkah antisipatif membatasi penyebaran virus corona . Mulai dari memasang cairan pencuci tangan sampai memeriksa suhu badan pengunjung.
"Kalau pun dibuka, tentunya kita selektif. Artinya, yang agak sakit harus dicek. Yang sehat juga SOP-nya cuci tangan, dan dideteksi suhu badannya. Baru bisa masuk," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Selain rencana penutupan sementara, Pemprov Jabar juga akan memasang hand sanitizer di setiap pintu masuk-keluar Gedung Sate, Gedung Pakuan, Gedung Merdeka, Saparua, rumah dinas, dan semua tempat yang dikelola Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar.
"Langkah antisipatif yang ketiga, khusus di Gedung Sate, kami punya poliklinik, ada dokter. Mungkin sewaktu-waktu kita akan keliling untuk memantau kalau-kalau ada memiliki gejala COVID-19," kata Iip.
"Karena yang berkantor ke Gedung Sate itu sekitar 1.000 orang. Dari PNS, Non-PNS, pihak keamanan, dan tamu," tuturnya.