Cerita Kill the DJ: Musik, Perjuangan dan Pertanian Kampung Halaman

15 Februari 2019 20:22 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Marzuki Mohamad alias Kill the DJ. Foto: Instagram/@killthedj
zoom-in-whitePerbesar
Marzuki Mohamad alias Kill the DJ. Foto: Instagram/@killthedj
ADVERTISEMENT
Musisi Mohammad Marzuki alias Kill the DJ sukses naik ke panggung musik melalui jalur hip-hop. Namanya semakin melejit setelah mendirikan Jogja Hip Hop Foundation (JHF) pada 2003. Kebanyakan karyanya mengusung tradisi Jawa dan bernada protes pada kondisi sosial di sekitarnya. Hal ini terlihat dari lirik-lirik yang ia ciptakan, seperti “Jogja Ora Didol”.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya menciptakan musik, Kill the DJ memberikan nafas historis seperti dalam berjudul ‘Jogja Istimewa’. Lagu itu diciptakan saat masyarakat Yogyakarta menuntut keistimewaan Yogyakarta pada 2011. Gelombang demo terus dilakukan hingga akhirnya Undang-undang Keistimewaan Yogyakarta disahkan.
Marzuki Mohamad alias Kill the DJ. Foto: Instagram/@killthedj
Selain menelurkan karya dalam bentuk musik, pria kelahiran Klaten ini juga pernah bereksperimen di dunia perfilman. Ia berhasil menceritakan perjalanan grup musiknya dalam film berjudul ‘HipHop Diningrat’ pada 2010.
Selain itu, ia pernah didaulat mengisi original soundtrack (ost) film AADC 2 yang dirilis pada 2016. Ost dengan judul ‘Minggir Ora Minggir Tabrak’ baginya memiliki makna yang begitu dalam. Lagu tersebut berkaitan dengan kehidupan yang terus berjalan. Untuk selamat, maka harus minggir (menepi).
ADVERTISEMENT
Selain berkecimpung dalam industri hiburan, Kill the DJ juga aktif membantu pemasaran beras petani dari kampung halamannya. Ia menggunakan strategi marketing yang unik, seperti memperlihatkan foto Nicholas Saputra yang menggendong beras produksi U.D. Anarkisari Klaten.
Sementara itu, ia juga mengembangkan bisnis pribadinya dengan berjualan merchandise. Ia memproduksi baju, topi, kaos, dan buku. Selain berjualan online,tokonya bisa dijumpai di Yogyakarta.
Dalam dunia hiburan dan bisnis, Kill the DJ sudah mumpuni. Tapi bagaimana ia mengomentari panggung politik menuju Pilpres 2019? Simak pembahasan pemilu dalam rima dan canda di Debat Pilpres II. Selain Kill the DJ kumparan juga menghadirkan komika Abdurrahim Arsyad.
Nantikan rimanya, ikuti candanya, dan tonton debatnya di Facebook Live kumparan pada hari Minggu, 17 Februari 2019.
ADVERTISEMENT