Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Cerita Pemudik Lebih Pilih Naik Sleeper Bus: Nyaman, Langsung Turun Depan Rumah
7 April 2024 17:26 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Bus jadi salah satu moda transportasi darat yang dipilih pada musim mudik lebaran 2024. Yang kerap jadi rebutan adalah sleeper bus, bus yang menyediakan fasilitas berbaring untuk penumpangnya.
ADVERTISEMENT
Matraji, penumpang asal Bekasi yang hendak mudik ke Banyuwangi, mengaku sudah 4 kali mudik menggunakan bus sleeper ini. Biasanya ia merogoh kocek sekitar Rp 900 ribu-Rp 1.200.000 tergantung hari pembelian.
Untuk tahun ini, Matraji sudah mengamankan tiket di hari puasa ketiga. Ia belajar dari pengalaman tahun sebelumnya yang susah mendapat tiket bila dibeli mepet.
“Memang iya (susah). Soalnya hari besar lebaran yang lalu susah beli tiketnya. Yang sekarang makanya puasanya dapat 3 hari, saya beli tiket,” ujar Matraji saat ditemui kumparan sedang berbaring di busnya saat sebelum berangkat dari Terminal Pulo Gebang, Minggu (7/4).
Matraji bercerita, ia memang memilih untuk membeli tiket bus sleeper dibanding tiket pesawat. Penyebabnya bila naik pesawat dari Jakarta, ia harus turun di Surabaya lalu naik transportasi darat lain ke Banyuwangi yang biasanya memakan waktu 4 jam.
ADVERTISEMENT
Sedangkan bila naik bus sleeper, dengan harga yang mirip, ia bisa nyaman dan turun langsung di depan rumah.
“Kalau saya naik pesawat lebih rugi. Masalahnya kalau naik pesawat ke Surabaya, lanjut perjalanan 4 jam,” ujar Matraji.
“Tapi naik bus sleeper kayak gini enak tidur walau ongkosnya mahal tapi kita nggak pusing mau macet gak macet. Terus saya turunnya di depan rumah. Jadi enak nggak nambah-nambah lagi,” tambahnya.
Beda dengan Matraji yang langganan naik bus sleeper tiap tahun, Danu, asal Bekasi baru pertama kali. Ia mengatakan ingin merayakan euforia mudik dibanding dengan mudik sebelumnya.
“Yang pertama pengin nyoba. Yang kedua tahun ini kayaknya pengin nikmati euforia lebaran aja sih. Kalau pesawat itu kayaknya kurang bisa nikmati kayak, fast, cepet, gitu langsung kan,” ujar Danu saat ditemui di busnya.
ADVERTISEMENT
Untuk perjalanan pertamanya, Danu membayar Rp 1.120.000 sekali jalan. Menurutnya harga ini setimpal dengan fasilitas yang didapatkan.
“Sebenernya price lumayan mahal, tapi kan kita butuh comfort ya karena kan comfort itu kan tujuan utama buat saya. Karena kan Bekasi ke Banyuwangi lumayan long time ya menurut saya jauh sekali. Kayaknya kalau enggak sleeper kayak kurang nyaman aja. Karena kan setahun sekali ya,” ujarnya.