Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Cerita Penghuni Kos di Cikini Saat Terpaksa Angkat Kaki di Pagi Hari
11 September 2024 12:47 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Sejumlah penghuni indekos di Jalan Kali Pasir Nomor 16, Kelurahan Cikini, Jakarta Pusat, terkatung-katung usai kamarnya diminta dikosongkan oleh petugas PN Jakarta Pusat.
ADVERTISEMENT
Mereka mesti angkat kaki hari ini karena lahan yang jadi tempat berdirinya indekos ternyata bersengketa dan kalah di persidangan. Pengosongan bangunan yang dilakukan PN Jakarta Pusat sudah berkekuatan hukum tetap usai muncul putusan Mahkamah Agung (MA).
Dari pantauan, terlihat barang para penghuni indekos itu dibiarkan tergeletak di halaman bangunan. Raut wajah mereka tampak kebingungan mencari tempat tinggal baru.
Salah seorang penghuni indekos, Vina Munawar, mengatakan dirinya sedang berada di kamar ketika petugas dari PN Jakarta Pusat datang ke lokasi. Dia mengaku terkejut saat mendengar suara seseorang yang meminta agar mereka segera mengosongkan kamar melalui alat pengeras suara.
"Mereka pakai toa menyuruh keluar dari lorong-lorong kamar," kata dia.
Ketika itu, menurut Vina, dirinya dan beberapa penghuni indekos sempat memprotes. Namun demikian, para petugas tetap bersikeras agar mereka dapat segera mengosongkan kamarnya. Akhirnya, mereka terpaksa angkat kaki.
"Kita mau gak mau harus ngeberesin kan terus juga udah minta waktu ke mereka sampai sore ini lah," ucap dia.
ADVERTISEMENT
Padahal, Vina mengaku baru tinggal di indekos itu selama sekitar 5 bulan dengan harga sewa Rp 3 juta tiap bulannya. Sebelumnya, Vina mengaku tak mendengar kabar lahan berdirinya indekos itu sedang bersengketa.
"Enggak sama sekali (dengar kabar sengketa) apalagi ke sini juga kan eksekutif dan dia juga aku lihat sekuriti 24 jam, aman gitu di sini," ujar dia.
"Nanti dia akan refund, mereka (pengelola indekos) akan bertanggung jawab refund," ujar dia.
Hal senada dikatakan penghuni indekos lainnya, Evan Herawan. Dia mengaku terkejut mesti angkat kaki dari kamarnya. Padahal, dia baru sekitar 5 bulan menempati kamarnya.
"Yang jelas sih panik ya," kata dia.
Namun, berbeda dengan Vina, Evan mengaku sempat mendengar kabar soal sengketa lahan indekos. Ketika itu, dia mengaku sempat diminta agar bersikap tenang oleh pengelola indekos.
ADVERTISEMENT
"Soalnya dari perjanjiannya itu kan dari suratnya tenang aja bisa. Perkiraan saya tuh tenang aja," jelas dia.
Evan menyebut dirinya menyewa kamar dengan harga Rp 2,5 juta tiap bulan. Atas adanya kejadian itu, dia pun meminta pada pengelola indekos untuk mengembalikan uang yang sudah dibayarkan. Dia mengaku belum tahu tempat selanjutnya yang akan ditinggali.
"Belum tahu tinggal di mana, masih nyari," kata dia.