Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Cerita Pria di Lumajang, Disomasi karena Video Copot Stiker Caleg di Rumahnya
8 Desember 2023 2:15 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Seorang pria asal Lumajang, Agus Hariyanto (32), mengaku disomasi setelah mengunggah video mencopot stiker caleg di kaca rumahnya. Agus mengunggah video tersebut melalui akun TikTok-nya, @agosgemoy.
ADVERTISEMENT
Agus menjelaskan, kejadian ini berawal saat ia sedang bersih-bersih rumah pada Rabu (29/11) pagi. Ia lalu menemukan ada stiker salah satu caleg yang tertempel di kaca jendela depan rumahnya di Desa Purwosono, Kecamatan Sumbersuko, Lumajang.
"Saya langsung mengupasnya pakai tangan. Karena stikernya kualitas yang sama, jadi kalau dikupas tidak ikut semua. Lalu saya ambil sendok, langsung saya rekam dengan ngomel-ngomel secara spontan," ujar Agus kepada kumparan, Kamis (7/12).
Ia mengaku alasannya membuat video tersebut adalah untuk memberikan edukasi pada masyarakat. Video yang diunggah di hari yang sama sekitar pukul 13.00 WIB itu langsung mendapatkan banyak reaksi dari warganet.
"Saat viral baru pihak dari timses tersebut menghubungi saya. Setelah itu mengakui kalau memang dia yang menempel dengan alasan tidak ada orang di rumah terus dia nempel langsung lah," kata dia.
ADVERTISEMENT
Keesokan harinya, karena penonton video Agus semakin naik, ia kembali dihubungi dan diminta menurunkan video tersebut. Namun Agus menolak dengan alasan ia tak mencantumkan nama atau nama caleg dalam video tersebut, sehingga ia merasa tak ada unsur pencemaran nama baik atau black campaign.
"Keesokan harinya, timses itu menghubungi saya lagi, 'ayo mas mohon di take down, kalau tidak, maka saya akan memberikan surat'," tambahnya.
Pada Rabu (4/12) sekitar pukul 17.30 WIB, surat somasi dari timses caleg tersebut benar-benar dikirimkan ke rumah Agus. Karena Agus sedang tak ada di rumah, orang tua Agus yang menerima surat itu.
Agus dan timses caleg akhirnya bertemu. Mereka lalu menyampaikan permintaan maaf dan permohonan damai dengan Agus atas nama pribadi.
ADVERTISEMENT
"Kalau secara lembaga DPC nya atau Ketua DPC, wakilnya atau apa belum menghubungi saya," ungkap Agus.
Dalam pertemuan tersebut, timses caleg itu menjelaskan alasan mereka berani menempelkan stiker di rumah Agus adalah karena orang tua Agus sudah memberikan identitas mereka. Padahal menurut Agus, orang tuanya mau menyerahkan fotokopi KK dan KTP karena dijanjikan sembako.
"Kenapa bapak saya memberikan fotokopi KK dan KTP? Karena dijanjikan sembako. Kebetulan bapak saya itu tidak bekerja. Jadi mendapatkan sembako itu dianggapnya rezeki," tutur AGus.
"Belum (dapat sembako) hingga saat ini," tambahnya.
Selain di rumahnya, Agus menyebut, timses caleg itu juga menempelkan stiker di beberapa rumah di sekitar rumahnya.
"Kalau penempelan stiker tersebut di berbagai wilayah di rumah saya. Masalah itu izin atau tidak, saya tidak tahu. Seluruh masyarakat di sini yang ditempeli stiker juga belum mendapatkan [sembako]," tandasnya.
ADVERTISEMENT