Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Cerita Saksi AMIN di Sampang Lihat Ada Surat Suara yang Dicoblos di Kamar
1 April 2024 16:01 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Tim hukum AMIN menghadirkan saksi fakta di lapangan asal Sampang, Madura, bernama Achmad Husairi, SE. Dalam kesaksiannya, Achmad bercerita pernah melihat ada seorang ASN yang mengerahkan 3 orang ke dalam kamar untuk mencoblos surat suara Pilpres 2024.
ADVERTISEMENT
Achmad mengatakan, mulanya dirinya diminta temannya yang seorang kiai untuk mengecek ke TPS. Sebab temannya itu tidak menerima formulir surat undangan memilih C1 pada 14 Februari.
Namun, setelah sampai TPS, ia kaget karena melihat ada seorang ASN mengerahkan 3 orang ke dalam kamar untuk mencoblos surat suara Pilpres 2024 secara massal.
"Saya melihat, ada seseorang ASN yang mengerahkan 3 orang membawa surat suara ke dalam kamar, kebetulan di dalam kamar itu di depannya TPS," ucap Achmad.
Setelah melihat itu, dirinya langsung masuk ke kamar tersebut. Ia ingin mengambil dokumentasi.
"Saya langsung masuk saling tarik menarik saya mau memfoto kejadian di dalam kamar, saya kena foto dan buktinya ada di kamera saya," ucap Achmad.
ADVERTISEMENT
"Ada 3 orang di situ (kamar), TPS di depan rumah warga, di situ ada kamar, ada seorang oknum ASN kerahkan 3 orang bahwa kertas suara, sekali waktu itu," tambah dia.
Ketua MK Suhartoyo lantas mempertanyakan apakah Achmad mempunyai bukti foto kejadian itu.
"Foto disimpan?" ucap Suhartoyo.
"Siap" kata Achmad.
"Nanti diserahkan ke kuasa hukum. Nyoblosnya tahu?" tanya Suhartoyo.
Achmad mengaku tidak tahu paslon berapa yang dicoblos di kamar tersebut. Namun, ia menyebut bahwa jauh dari lokasi sempat mendengar ada obrolan soal pencoblosan untuk paslon 02.
"Di foto saya enggak kelihatan, tapi waktu ada orang masuk ada gini, saya barusan nyoblos nomor berapa? Nyoblos nomor 2," kata Achmad.
"Bukan nomor 1?" tanya Suhartoyo.
ADVERTISEMENT
"Bukan," kata Achmad.