Chaowalit Buronan Thailand, Pakai Nama Palsu dan Pura-pura Bisu Selama di Bali

31 Mei 2024 23:45 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Chaowalit Thongduang, buronan paling dicari di Thailand. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Chaowalit Thongduang, buronan paling dicari di Thailand. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Polri telah menangkap buronan paling dicari di Thailand, Chaowalit Thongduang. Penangkapan dilakukan di Badung, Bali.
ADVERTISEMENT
Kadiv Hubinter Polri Irjen Krishna Murti, mengungkapkan selama pelariannya di Indonesia, Chaowalit rupanya menggunakan KTP palsu dengan nama Sulaiman.
"Iya (Chaowalit pakai KTP palsu bernama Sulaiman)," kata saat dikonfirmasi, Jumat (31/5).
Selain itu, selama kabur ke Indonesia, Chaowalit berpura-pura bisu. Diduga, hal ini untuk menutupi dirinya yang tidak bisa berbahasa Indonesia.
"Iya (Chaowalit berpura-pura) bisu," ungkap Krishna.
Siapa Chaowalit Thongduan?
Kadiv Hubinter Polri Irjen Krishna Murti di Gedung Merah Putih KPK, Senin (7/8/2023). Foto: Hedi/kumparan
Diberitakan Bangkok Post, Chaowalit Thongduan alias Sia Paeng Nanod (38), merupakan tahanan kasus percobaan pembunuhan terhadap seorang polisi dalam rangkaian percobaan penculikan pada 2 September 2019 di provinsi Phatthalung, Thailand.
Dia divonis 20 tahun enam bulan oleh Pengadilan Phatthalung pada Januari 2022. Chaowalit lalu dipindahkan ke penjara Nakhon Si Thammarat pada 7 Agustus 2023.
ADVERTISEMENT
Pada 20 Oktober 2023, Chaowalit dibawa sipir penjara ke RS Maharat Nakhon Si Thammarat untuk perawatan gigi. Setelah sampai di sana, dokter menunda pemeriksaan itu.
Saat hendak dibawa kembali ke Penjara, Chaowalit terjatuh ke lantai. Ia lalu dirawat di lantai 6 rumah sakit tersebut. Di tempat tidur kakinya diborgol, sementara ada 2 sipir yang ditugaskan untuk mengawasinya.
Pada Minggu 22 Oktober pagi, Chaowalit dilaporkan hilang. Polisi dan tentara Thailand ditugaskan membantu pencarian Chaowalit. Komandan penjara menawarkan hadiah 100 ribu Baht bagi yang mengetahui keberadaan Chaowalit.
Sampai pada akhirnya Chaowalit ditangkap di Badung, Bali pada Kamis (30/5) pagi.
Sepanjang 2016-2012, Chaowalit tercatat terlibat dalam 12 kasus kriminal. Kasus yang melibatkan Chaowalit di antaranya percobaan pembunuhan, penyusupan dan kepemilikan senjata ilegal, dan bahan peledak tingkat militer.
ADVERTISEMENT