Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Corona Sepekan: Kasus Harian Naik ke 500-an; Positivity Rate Sentuh 1,62%
13 Juni 2022 9:21 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Pemerintah pada Selasa (7/6) memperpanjang masa PPKM di Jawa Bali hingga 4 Juli 2022. Sebagian besar daerah termasuk Jakarta telah melakukan pelonggaran aktivitas masyarakat.
ADVERTISEMENT
Jubir Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito menyatakan, 99 persen seluruh Kab/Kota di Indonesia menerapkan PPKM level 1. Hanya satu daerah yang menerapkan PPKM level 2 yaitu Kab. Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut, dengan pemberlakuan PPKM level 1, sebenarnya kondisi Indonesia sudah mendekati endemi.
“PPKM level satu sama endemi mirip-mirip, sih, ya, kata aku, sih,” kata Budi kepada kumparan, Kamis (9/6) setelah menghadiri Raker bersama Komisi IX DPR RI.
Kendati demikian, Budi menegaskan bahwa penggunaan masker meskipun telah dilonggarkan, harus tetap sesuai dengan anjuran pemerintah.
Namun, Wiku menyebut ada kenaikan kasus pada periode 2-8 Juni 2022. Ia menyebutkan 5 provinsi penyumbang kenaikan kasus tersebut. Mereka adalah DKI Jakarta, Banten, Jawa barat, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur.
“Pertama DKI Jakarta mengalami kenaikan 30%, kedua Banten mengalami kenaikan 38%, dan yang ketiga Jawa barat mengalami kenaikan 18%, keempat DIY Yogyakarta mengalami kenaikan 45%, dan kelima Jawa Timur mengalami kenaikan 37%,” ucap Wiku dalam keterangannya dikutip Kamis (9/6).
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, penyebab meningkatnya kasus COVID-19 juga disebabkan oleh virus Omicron varian baru, yakni BA.4 dan BA.5. Hal tersebut dikonfirmasi Jubir Kemenkes Mohammad Syahril.
“Hari ini kita mendengar berita ditemukannya subvarian BA.4 dan BA5. Sub Variannya adalah varian baru dari omicron yang di beberapa negara itu. Hampir di sekitar 15 negara sudah ada kasusnya,” terang Syahril dalam rilis dikutip Minggu (12/10).
Syahril juga menjelaskan karakteristik varian BA.4 dan BA.5 . Berdasarkan hasil riset Kemenkes, transmisi varian ini menyebar lebih cepat.
“Transmisi BA.4 dan BA.5 memiliki kemungkinan menyebar lebih cepat dibanding Omicron sebelumnya yaitu BA.1 BA.2,” ujar Syahril.
Mengenai tingkat keparahannya, Syahril menjelaskan tidak ada indikasi yang menyebabkan kesakitan yang lebih parah dibanding varian omicron lainnya.
ADVERTISEMENT
Lantas, bagaimana data perkembangan corona selama sepekan terakhir? Berikut kumparan paparkan datanya untuk Anda.
Kasus Positif Harian
Kasus positif harian COVID-19 selama seminggu terakhir cukup meningkat. Bahkan meningkat dua kali lipat dengan pekan sebelumnya. Jika pekan lalu kasus konsisten di angka 300-an, kini naik di angka 500-an dan sempat menyentuh 600.
Tertinggi terjadi pada Jumat (10/6), dengan 627 kasus. Terendah terjadi pada hari berikutnya, yakni sebanyak 374 kasus.
Kasus Kematian Harian
Kendati kasus positif harian yang meningkat, namun kasus kematian akibat COVID-19 pekan ini tetap rendah seperti pekan sebelumnya. Jumlah kematian harian masih konsisten di bawah 12 kasus dan bahkan menyentuh 2 kematian sehari pada Selasa (7/7) dan Minggu (12/6) kemarin.
ADVERTISEMENT
Pertumbuhan Tes COVID-19 Harian
Jumlah orang yang dites COVID-19 sempat mengalami kenaikan di pekan ini. Dalam seminggu terakhir, jumlah tes hanya berkisar di bawah 60 ribu orang se-RI. Pada Selasa (7/6), tes dilakukan pada 55.007 orang, tertinggi dalam pekan ini dan bahkan juga pekan sebelumnya.
Positivity Rate
Angka positivity rate lebih meningkat dibanding pekan-pekan sebelumnya. Meskipun naik, namun angkanya tak lebih dari 2 persen. Tertinggi adalah pada Minggu (12/6), yakni 1,62 persen. Ini masih masuk batas aman yang ditetapkan WHO, yakni 5 persen.
Capaian Vaksinasi Harian
Serupa dengan pekan lalu, kali ini vaksinasi harian juga fokus pada vaksinasi tahap ketiga atau booster. Hal ini tampak dari garis merah yang terus lebih tinggi dibanding dengan garis untuk dosis pertama dan kedua. Dosis ketiga itu paling banyak diberikan kepada 247.125 orang pada Jumat (10/6).
ADVERTISEMENT
Per Minggu (12/6), pemerintah telah memberikan sekitar 200.845.766 dosis pertama, mendekati target nasional 208.265.720 dosis.