Curhatan Warga Kampung Bayam ke Anies: Kami Dikriminalisasi

19 Januari 2024 12:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Kampung Bayam memeluk Anies Baswedan saat mendatangi venue Desak Anies di Hallf Patiunus, Jakarta Selatan, Kamis (18/1). Foto: Haya Syahira/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Warga Kampung Bayam memeluk Anies Baswedan saat mendatangi venue Desak Anies di Hallf Patiunus, Jakarta Selatan, Kamis (18/1). Foto: Haya Syahira/kumparan
ADVERTISEMENT
Sejumlah masyarakat tergabung dalam perkumpulan warga Kampung Bayam mendatangi lokasi acara "Desak Anies", di Hallf Patiunus, Jakarta Selatan, Kamis (18/1).
ADVERTISEMENT
Kedatangan mereka ingin bertemu dengan Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan.
Salah seorang pria diketahui bernama Muhammad Furqon curhat kepada Anies soal belum adanya kepastian tempat tinggal bagi warga Kampung Bayam. Dia menyebut, saat ini warga Kampung Bayam dikriminalisasi.
"Kami dikriminalisasi sekarang abah, bayangkan 1 tahun 2 bulan di sana kami harus menjaga kesehatan anak," kata Furqon yang merupakan Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam.
Furqon menceritakan, selama lima tahun menjabat Anies telah konsisten dan amanah untuk memperjuangkan hak rakyat.
"Abah yang benar-benar konsisten dan benar-benar amanah kepada rakyat, kepada kaum jelata, kaum miskin, petani kota yang tidak pernah diperhatikan oleh pemerintahnya," ucapnya.
Dia menuturkan, saat masa kepemimpinan Anies di Jakarta warga Kampung Bayam merasa dimanusiakan. Hal ini sangat berbeda dengan keadaan saat ini.
ADVERTISEMENT
"Abah masih ingat dengan pelukan kasih sayang kepada kami, kami dimanusiakan," tuturnya.
Kala itu, kata dia, warga Kampung Bayam diberikan pelatihan oleh Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta. Sehingga warga Kampung Bayam yang mulanya berpikir hanya petani yang menghidupkan keluarga serta anak-anaknya menjadi berubah kehidupannya.
"Dulu kehidupan kami maju bah, bayangkan. Itu pengikut abah di Pemda yang namanya Bang Sami, Mas Chozin, Uda Jon itu kasih modal 5 juta bukan JakPro yang kasih modal. Maka ibu-ibu bisa berdagang di kantin," jelasnya.
Dia menilai, hal tersebut harus dilanjutkan meski Anies Baswedan sudah tidak menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Abah Anies bukan berjanji tapi melaksanakan baktinya sebagai pemimpin. Tolong kami Dewan Perwakilan Rakyat mohon ini dilanjutkan baktinya Pak Anies sebagai gubernur, bakti kepada masyarakatnya. Tolong dengar Dewan Perwakilan Rakyat," tegasnya.
ADVERTISEMENT
(IK)