Debat Panas Anies vs Ganjar soal Tragedi Kanjuruhan dan Peristiwa KM 50

13 Desember 2023 3:03 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anies Baswedan saat debat pertama Calon Presiden Pemilu 2024 di KPU RI, Jakarta, Selasa (12/12/2023). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Anies Baswedan saat debat pertama Calon Presiden Pemilu 2024 di KPU RI, Jakarta, Selasa (12/12/2023). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Di ujung debat perdana Pilpres 2024, capres nomor urut 01 Anies Baswedan sempat bertanya 2 hal ke capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo. Soal Tragedi Kanjuruhan dan peristiwa KM 50.
ADVERTISEMENT
Debat perdana dihelat di kantor KPU, Selasa (13/12).
"Saya posisinya adalah ini harus dituntaskan, ini harus bisa menghadirkan rasa keadilan bukan saja soal legalnya yang sudah diselesaikan. Saya ingin tanya posisi Pak Ganjar dalam dua peristiwa ini," tanya Anies.
Peristiwa Tragedi Kanjuruhan terjadi 1 Oktober 2022 adalah 135 orang. Saat itu duel Arema Malang vs Persebaya Surabaya berujung rusuh karena salah satunya malprosedur dari sisi pengamanan.
Sementara peristiwa KM 50 adalah perkara anggota polisi penembak mati enam anggota FPI atau dikenal. Meski ada korban jiwa, kasus tersebut nihil pidana.
"Saya kira dua isu itu menjadi public talks. Kanjuruhan, kita bisa bertemu dengan para pencari fakta, kita bisa melindungi korban, kita bisa membereskan urusan mereka dari sisi keadilan korban,termasuk di KM 50. Ketika kita bisa bereskan semuanya maka kita akan naik satu tahap apakah kemudian proses legal dan mencari keputusan yang adil bisa dilakukan. Jawaban saya bisa," urai Ganjar.
ADVERTISEMENT
Ia menambahkan, dalam pemerintahan ini mesti berani untuk tidak lagi menyandera persoalan-persoalan masa lalu hingga berlarut-larut. Sehingga apa yang terjadi ketika muncul terus-menerus akan jadi sensi.
"Sensi terus karena tidak ada keputusan , maka cara-cara ini harus dihentikan dan kita harus tegas. Kadang-kadang kita juga mesti adu berpikir dalam situasi yang lebih besar. Mari kita ciptakan kembali UU KKR (Undang-Undang tentang Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi)," ungkap mantan Gubernur Jateng itu.
"Mari kita hadirkan kembali UU KKR agar seluruh persoalan HAM itu bisa kita bereskan dengan cara itu sehingga bangsa ini akan maju dan tidak lagi mundur karena persoalan seperti itu dan tidak kita tuntaskan, kita harus tuntaskan itu," sambungnya.
Massa Aremania melakukan unjuk rasa saat mengantar keluarga korban menyampaikan laporan kasus penganiayaan dalam Tragedi Kanjuruhan di Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (19/11/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Anies kemudian menanggapi lagi. Bagi eks Gubernur Jakarta itu, jawaban Ganjar kurang komprehensif dan kompleks.
ADVERTISEMENT
"Untuk seperti ini minimal saya melihat harus mengerjakan 4 hal. Satu adalah memastikan proses hukum menghasilkan keadilan; kedua ungkap seluruh fakta sehingga kebenaran menjadi pengetahuan semua termasuk closure bagi keluarga. Ketiga, korban harus ada kompensasi. Keempat negara harus beri jaminan bahwa peristiwa seperti ini tidak boleh terulang kembali," jelasnya.
"Saya melihat untuk itu bisa dikerjakan, maka kita tidak bisa abu-abu. saya melihat empat ini harus dilakukan berarti yang pertama mungkin kita harus investigasi ulang, melakukan review, kita harus selamatkan institusi, memastikan institusi itu selamat. Saya ingin tahu apakah Pak Ganjar sependapat dengan pandangan saya?" tanya Anies ke Ganjar lagi.
Ganjar lalu meresponsnya. Baginya soal komprehensif atau tidak soal itu, itu selera dan subjektif.
ADVERTISEMENT
"Dari 4 hal itu saya kira hampir semua. perlindungan korban dilakukan, saya sampaikan pencari fakta sudah pernah ada. Kalau kemudian tidak boleh terjadi lagi saya kira itu value yang mesti dicontohkan. Kita kerjakan semuanya, saya orang yang tidak pernah abu-abu, hitam putih, sat set," jelasnya.
"Kami tidak pernah ragu-ragu, kami tidak pernah abu-abu, maka kami pun tadi mengklarifikasi pertanyaan pada paslon nomor dua karena kami bukan orang yang menunda pekerjaan, menggantung pekerjaan untuk kemudian jadi komoditas, saya selesaikan itu," tutup Ganjar.
Ganjar Pranowo saat saat debat pertama Calon Presiden Pemilu 2024 di KPU RI, Jakarta, Selasa (12/12/2023). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan