Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Debt Collector Minta Maaf Usai Lakukan Perampasan di Markas Kodam Brawijaya
12 April 2025 16:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Empat orang debt collector meminta maaf atas aksi premanisme yang mereka lakukan di Markas Kodam V/Brawijaya, Surabaya. Para debt collector ini beraksi pada Selasa (8/4), saat mereka mencoba menarik satu unit mobil yakni Suzuki Ertiga.
ADVERTISEMENT
Aksi mereka terekam di sosial media, dan videonya viral. Mereka bahkan sempat menyebut punya bekingan seorang perwira menengah TNI.
Pada Sabtu (12/4) para debt collector itu minta maaf atas aksi yang dilakukan.
“Kami berempat menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya. Yang berikutnya, permohonan maaf kepada bapak Mayor Cpm Juni, yang saat ini juga disebut-sebut sebagai bekingan kami, dan memfasilitasi kami untuk kami beraksi maupun kegiatan di Kodam Brawijaya. Pada kesempatan ini, kami berempat menyampaikan, informasi yang beredar tersebut adalah bohong (hoaks) dan itu tidak benar,” kata salah satu debt collector, Stefanus Pale, dalam video permohonan maaf yang dibagikan oleh Penerangan Kodam (Pendam) V/Brawijaya, Sabtu (12/4).
“Sebagai pernyataan sikap kami, saya dan teman-teman menyampaikan adalah kegiatan terakhir kami, dan kami tidak akan mengulangi lagi kegiatan tersebut di wilayah Kodam V/Brawijaya ataupun di Kodam-Kodam lain di seluruh Indonesia,” kata dia.
ADVERTISEMENT
Kapendam Brawijaya, Kolonel (Kav) Donan Wahyu Sejati, menjelaskan Mayor Cpm Juni memang berdinas di Kodam Brawijaya. Tapi, ia tidak punya sangkut paut dengan aktivitas para debt collector itu.
"Ternyata, dalam video permohonan maafnya tersebut, Stefanus Pale ternyata berbohong jika dirinya telah berkoordinasi dalam menjalankan aksi premanismenya bersama rekan-rekan debt collector," kata Wahyu.