Blunder dalam Debut Juru Bicara Presiden Donald Trump

23 Januari 2017 16:20 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Konferensi pers pertama Juru Bicara Trump (Foto: Carlos Barria/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers pertama Juru Bicara Trump (Foto: Carlos Barria/Reuters)
Amarah membuat konferensi pers resmi pertama pemerintahan Donald Trump "keseleo lidah." Mereka meradang dengan pemberitaan media soal rendahnya jumlah penonton yang datang ke acara pelantikan Trump.
ADVERTISEMENT
Juru Bicara Gedung Putih, Sean Spicer, dalam konpers mengatakan bahwa inaugurasi Trump justru mencetak rekor kunjungan dan penonton televisi terbanyak.
“Peristiwa kemarin dihadiri jumlah penonton terbanyak dalam acara inaugurasi di seluruh dunia,” ujar Spicer seperti dilansir Reuters, Minggu (2/1).
Selanjutnya, Spicer menunjukkan angka guna meyakinkan bahwa jumlah penonton yang menghadiri pelantikan Trump paling besar dari yang pernah ada.
“Kami tahu ada 720 ribu orang memenuhi pelataran Monumen Washington” kata Spicer.
“Dari (pemberitaan) media, di Monumen Washington terdapat 250 ribu orang. Padahal semua ruang yang tersedia penuh sesak ketika Presiden Trump mengambil sumpah,” lanjut Spicer.
Pernyataan tersebut dilontarkan terkait foto udara yang diambil oleh fotografer Reuters yang menunjukkan halaman Capitol "kosong" dibanding saat pelantikan Barack Obama tahun 2009 sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Inaugurasi Trump (kiri) dan Obama tahun 2009 (Foto: Lucas Jackson (L), Stelios Varias/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Inaugurasi Trump (kiri) dan Obama tahun 2009 (Foto: Lucas Jackson (L), Stelios Varias/Reuters)
Trump tidak suka dilihat sebagai presiden yang dibenci oleh rakyat, dan [emberitaan tentang rendahnya antusiasme pada acara inaugurasi dia dianggap bisa menggiring opini tersebut. Oleh karenanya, Trump melakukan komunikasi publik untuk meredam sentimen negatif itu.
Trump bahkan menggunakan akun Twitter-nya untuk melakukan serangan balasan dengan nada menyindir. Ia ingin menunjukkan betapa rakyat Amerika menunggu detik-detik pelantikannya sebagai Presiden AS.
Namun data dan fakta bercerita lain. Data jumlah pengguna metro dan kepadatan penonton saat inaugurasi yang digunakan Spicer keliru.
Pemerintah Washington menyebutkan, pengunjung pelantikan Obama tahun 2009 mencapai 1,8 juta orang, yang merupakan rekor terbanyak dalam sejarah pelantikan presiden AS.
Data dari Washington Metro menyebutkan bahwa perjalanan kereta pada dua kali pelantikan Obama jauh lebih banyak dibandingkan saat Trump dilantik Jumat lalu.
ADVERTISEMENT
Pada hari inaugurasi Trump, kereta metro Washington melayani 193 ribu pelanggan. Sementara angka saat pelantikan Obama jauh di atas Trump, yaitu 513 ribu orang pada 2009 dan 317 ribu orang di tahun 2013.
Fotografer Reuters, Jim Buorg, lantas mengklarifikasi soal fotonya. Foto itu ia ambil pukul 12.08 siang, saat Donald Trump diambil sumpahnya sebagai presiden.
Lagi-lagi argumen Spicer salah, karena fakta menunjukkan bahwa lapangan Capitol tidak penuh saat pengambilan sumpah jabatan Trump berlangsung.
Kesalahan Spicer tersebut tak pelak membuatnya menjadi bulan-bulanan media dan rakyat Amerika.