Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Demi Cinta, Putri Jepang Rela Kehilangan Mahkotanya
18 Mei 2017 14:11 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT
Cinta terkadang mengalahkan segalanya. Ada orang yang rela kehilangan hartanya, takhta, dan jabatan demi cinta. Orang itu adalah Putri Kerajaan Jepang, Mako.
ADVERTISEMENT
Mako yang berusia 25 tahun akan menanggalkan gelarnya sebagai putri kekaisaran Jepang demi menikah dengan pria yang bukan bangsawan. Rencananya, keduanya segera bertunangan dan menikah tidak lama lagi.
Pria yang berhasil mencuri hati Mako adalah Kei Komuro, pegawai sebuah firma hukum. Menurut NHK TV, Komura dan Mako bertemu 5 tahun lalu di sebuah restoran di Shibuya, Tokyo.
Baca juga: Italia Bagikan 100 Kastil Kuno Secara Gratis
Keduanya adalah mahasiswa di International Christian University di Tokyo kala itu. Sejak pertemuan itu, hati keduanya terpaut. Mereka beberapa kali bertemu, bahkan Mako telah memperkenalkan Komuro kepada orang tuanya, Pangeran dan Putri Akishino.
Rencananya pengumuman pertunangan Komuro dan Mako akan segera disampaikan bulan depan. "Ketika waktunya tepat, saya akan menyampaikannya," kata Komuro, Rabu (17/5), dikutip dari Associated Press.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan peraturan kekaisaran, bangsawan yang menikahi warga biasa akan kehilangan gelarnya. Sesudah menikahi Komuro, Mako akan menjadi warga biasa dan kehilangan keistimewaannya sebagai keluarga kaisar.
Saat ini ada 19 anggota kekaisaran Jepang, namun hanya tiga yang pria. Paman Mako, Putra Mahkota Naruhito akan meneruskan takhta Kaisar Akihito.
Kaisar adalah kepala negara dalam sistem monarki konstitusional Jepang. Berdasarkan konstitusi, Kaisar Akihito adalah simbol negara dan persatuan rakyat serta dianggap dianggap titisan dari dewi matahari Amaterasu.
Anggota keluarga kaisar Jepang hidup tertutup, dalam perlindungan dalam pelayan 24 jam. Mereka dilarang memiliki harta benda pribadi, nama belakang, dan menyatakan opini di muka publik.
ADVERTISEMENT
Mako bukan satu-satunya anggota kekaisaran Jepang yang menanggalkan gelar demi pria tercinta. Sebelumnya bibi Mako, Sayako, juga melakukan hal yang sama setelah menikahi warga biasa, Yoshiki Kuroda, pada 2005.