Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Derita Warga Villa Pamulang Mas Tangsel Terpapar Bau dari Pengolahan Limbah
8 Agustus 2024 17:37 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Yayan, Warga Villa Pamulang Mas, Pamulang, Tangerang Selatan, sudah beberapa tahun ini mesti hidup dengan bau tak sedap.
ADVERTISEMENT
Aroma itu menyeruak masuk ke dalam rumahnya setiap pagi dan baru mereda kala senja datang. Yayan dan keluarga tersiksa dengan kondisi ini.
Yayan lalu bercerita, pada 1996, ketika dia membeli rumah di Villa Pamulang Mas, semua terasa nyaman. Lingkungan yang asri dan segar.
Namun semua berubah pada 2020, semula lokasi itu tanah kosong, namun kemudian berdiri sebuah tempat pengolahan limbah.
Kehidupan Yayan dan warga Villa Pamulang Mas berubah. Bau tak sedap yang tertiup angin masuk ke rumahnya.
"Bau sampahnya kencang banget itu," kata Yayan kepada wartawan, Kamis (8/8).
Yayan menduga, lokasi pengolahan limbah itu adalah tempat mengepul plastik, termasuk plastik bungkus sampah makanan.
"Sampahnya mungkin udah dibuang sebagian, tapi pasti kebawa sisa-sisanya. Kayanya itu yang timbulkan bau," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Rumah Yayan hanya berjarak puluhan meter dari pengolahan limbah itu.
"Itu di rumah saya sampai masuk kamar tidur baunya itu saking kencangnya," ujarnya.
"Bau itu mulai tercium dari pagi jam 9-10 kayanya mereka mulai bekerja. Nah jam-jam segini itu baunya sudah luar biasa sampai Magrib menjelang Isya baru agak reda," tuturnya lagi.
Yayan yang bekerja dari rumah merasa sangat terganggu dengan bau itu. Ia pun berusaha mengurangi baunya dengan menggunakan kipas angin, meski itu masih belum berhasil.
"Kalau datang ke rumah saya ada pemandangan aneh, saya pasang kipas angin menghadap keluar untuk mencegah bau masuk. Jadi bukan exhaust, kalau itu kan udah di dalam ya, kalo udah di dalam udah puyeng saya," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Warga Mengadu
Masalah bau tidak sedap dari tempat pengolahan limbah itu pernah diadukan warga ke kelurahan setempat. Selain itu juga pernah disampaikan ke anggota DPRD Tangsel.
Pihak DPRD, kata Yayan, sudah menindaklanjuti dengan mengadukan ke Dinas Lingkungan Hidup Tangsel.
"Tapi enggak banyak perubahan," ujar Yayan.
Terbaru seorang warga, lanjut Yayan, mengadu kembali ke Kelurahan Bambu Apus.
"Pak lurahnya minta ada pengaduan dari RT, saya bingung seingat saya RT-nya pernah ngadu juga," ujarnya.
Yayan berharap ada solusi bagi warga yang sudah puluhan tahun tinggal di kawasan itu. Mesti ada penyelesaian agar warga bisa kembali hidup tenang.
"Bau ini sangat ganggu," pungkasnya.
Hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan dari pihak pengelola limbah. kumparan juga sudah berupaya mengontak pihak Kecamatan Pamulang, namun belum ada respons.
ADVERTISEMENT