Dhio Daffa Si Anak Durhaka yang Bunuh Ayah, Ibu, dan Kakaknya Dikenal Manja

5 Desember 2022 18:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dhio Daffa (22) tersangka pembunuhan orang tua dan kakak kandungnya di Kabupaten Magelang. Foto: Dok. Polda Jawa Tengah
zoom-in-whitePerbesar
Dhio Daffa (22) tersangka pembunuhan orang tua dan kakak kandungnya di Kabupaten Magelang. Foto: Dok. Polda Jawa Tengah
ADVERTISEMENT
Dhio Daffa (22) anak durhaka di Magelang yang meracuni keluarganya dikenal sebagai anak yang manja. Kedua orang tua yang ia bunuh disebut sangat memanjakan Dhio.
ADVERTISEMENT
Plt Kapolresta Magelang AKBP Mochammad Sajarod Zakun mengatakan, orang tua Dhio selalu berusaha menuruti keinginannya. Selama ini Dhio juga tidak pernah bekerja.
"Jadi (Dhio) tidak kerja, darimana dia dapat duit? Karena (Dhio) anak bungsu selalu diberikan kasih sayang yang berlebih dari orang tua, sehingga apa saja yang jadi permintaan selalu dipenuhi, terlebih uang jajan," ujar Sajarod, Senin (5/12).
Sejauh ini polisi masih belum menemukan motif lain pembunuhan tersebut. Dhio masih bersikukuh, ia sakit hati sehingga tega menghabisi nyawa orang tua dan kakak kandungnya.
"Motif sampai dengan saat ini sakit hati terhadap kedua orang tua dan kakak kandungnya karena kebutuhan keluarga (dibebankan) padahal yang bersangkutan tidak pernah kerja," jelas dia.
Plt Kapolresta Magelang AKBP Mochammad Sajarod Zakun. Foto: Rini Friastuti/kumparan
Dhio sendiri mempelajari cara meracun keluarganya dari internet. Ia berkaca dari kasus-kasus pembunuhan menggunakan arsenik dan racun sianida. Polisi juga telah memeriksa 9 saksi dalam perkara ini.
ADVERTISEMENT
"Pembelian setelah browsing mempelajari kasus-kasus di internet. Untuk mengelabui keluarganya (Dhio) merental mobil dan paket yang berupa zat kimia diambil secara langsung di tempat," kata Sajarod.
Untuk diketahui, Dhio tega meracun orang tua dan kakak kandungnya hingga tewas pada Senin 28 November 2022 kemarin. Ia mencampur sianida dengan teh dan es kopi yang kemudian diminum ketiga korban.