Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
“Untuk HPV di DKI Jakarta sudah mulai sejak 2016, diberikan kepada anak usia kelas V dan kelas VI SD [untuk] putra-putri,” kata Widyastuti saat menghadiri peresmian Tebet Eco Park, Sabtu (23/4).
“Kita melalui gerakannya BIAS, jadi diberikannya di sekolah karena vaksinasi di sekolah ini bukan hanya HPV, ada beberapa vaksin lain yang berjalan untuk kelas I dan untuk kelas II SD. Jadi kita masuk melalui Dinas Pendidikan supaya lebih fokus,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Widyastuti mengungkapkan awalnya Dinkes DKI memang sudah menginisiasi sejak awal vaksin pencegah kanker serviks itu. Lalu pada perkembangannya, Pemprov DKI berkolaborasi dengan Kemenkes.
“Vaksinnya kita dapat dari Kemenkes. Jadi awalnya memang inisiasi DKI, tapi pada perjalanannya Kemenkes juga menyiapkan sehingga kita kolaborasi jadi satu tim,” pungkas Widyastuti.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana diketahui, Menkes Budi Gunadi Sadikin mengumumkan vaksinasi HPV merupakan tambahan vaksin wajib di Indonesia dalam program pencegahan kanker.
Kemenkes menyebut program vaksinasi human papillomavirus alias HPV bertujuan untuk mencegah penyakit kanker serviks di Indonesia. Vaksin ini menyasar pelajar perempuan kelas 5 dan 6 SD.
Pemberian vaksin HPV akan berlangsung secara bersamaan dengan program BIAS yang rutin diselenggarakan pada Agustus dan November setiap tahun. Pemberian vaksin HPV telah dimulai di dua provinsi dan lima kabupaten/kota di Indonesia sejak 2021 dan diperluas di tiga provinsi dan lima kabupaten/kota pada tahun ini.
Rencananya, vaksinasi kanker serviks berlaku secara nasional pada 2023-2024.